Mitos atau Fakta, Motor di Dataran Tinggi Butuh Oli Encer?

Kamis, 13 Februari 2020 | 09:22 WIB

Seorang warga tengah mengendarai motor di jalur pendakian Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2016). Motor di Gunung Papandayan digunakan untuk mengangkut barang-barang dagangan, evakuasi pendaki, jasa porter, dan mengangkut hasil perkebunan.Wahyu Adityo Prodjo / KOMPAS.com Seorang warga tengah mengendarai motor di jalur pendakian Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2016). Motor di Gunung Papandayan digunakan untuk mengangkut barang-barang dagangan, evakuasi pendaki, jasa porter, dan mengangkut hasil perkebunan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan tempat tinggal, di dataran tinggi atau rendah, berpengaruh juga terhadap penggunaan oli mesin sepeda motor. Banyak yang beranggapan tinggal di dataran tinggi, maka motor butuh oli yang dengan viskositas tinggi alias encer.

Setiap mesin memiliki kebutuhan oli dengan spesifikasi yang berbeda. Salah satu yang membedakannya adalah jarak tempuh atau usia pakainya.

Baca juga: Salah Kaprah Ganti Oli Motor

Rialdy Fasha, Training and Technical Engineer Motul Indonesia, mengatakan, di Indonesia, sekalipun dingin tidak sampai di bawah minus 10 derajat Celcius.

Oli motorotoengine.com Oli motor

"Sebab, SAE 25W saja titik bekunya -10 derajat Celcius. Sementara, standar kita 5W atau 10W. Sedangkan, 5W itu titik bekunya bisa sampai -30 derajat Celcius," ujar Rialdy, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Rialdy menambahkan, menurutnya, tidak ada masalah dalam penggunaan oli mesin untuk motor di Indonesia. Tidak begitu pengaruh olinya seperti apa, baik di gunung atau pun di pantai.

Baca juga: Oli Motor Gampang Boros, Kenali Ini Penyebabnya

Sebab, oli encer biasanya hanya digunakan untuk motor-motor yang usia mesinnya terbilang masih baru. Sedangkan untuk mesin yang kilometernya sudah jauh, butuh oli yang tingkat kekentalannya lebih tinggi.


Penulis : Donny Dwisatryo Priyantoro
Editor : Agung Kurniawan