Sepeda Motor Nekat Terjang Banjir, Waspada Oli Bercampur Air

Sabtu, 8 Februari 2020 | 16:27 WIB

Kondisi Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (7/2/2020). Sejak Minggu (2/2/2020), banjir akibat luapan sungai menggenangi wilayah permukiman penduduk.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (7/2/2020). Sejak Minggu (2/2/2020), banjir akibat luapan sungai menggenangi wilayah permukiman penduduk.

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah kawasan di DKI Jakarta dan sekitarnya kembali dilanda banjir setelah hujan deras pada, Sabtu (8/2/2020). Para pengendara sepeda motor pun nekat menerjang jalanan yang tergenang air dengan berbagai konsekuensi.

Salah satunya adalah sepeda motor macet atau bahkan oli mesin bercampur dengan air. Jika hal ini terjadi dampaknya bisa cukup parah karena fungsi oli untuk melumasi mesin akan berkurang.

Kepala Bengkel Honda Ahass Daya Motor Cibinong dan Megamendung Asep Suherman mengatakan, bercampurnya oli dengan air membuat mesin tidak sehat.

“Oli yang sudah bercampur dengan air akan membuat mesin tidak sehat, komponen di dalam mesin akan mudah rusak,” katanya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Hal ini disebabkan fungsi oli untuk melakukan pelumasan terhadap setiap komponen di dalam mesin menjadi tidak optimal.

Bahkan jika kondisi ini tidak segera ditangani bukan tidak mungkin komponen di dalam mesin bisa mengalami kerusakan lebih parah.

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, Pengguna Motor Mulai Masuk Jalan Tol

Oli campur air Foto: Pelicanparts Oli campur air

Untuk itu, Asep pun menyarankan agar para pemilik sepeda motor rutin melakukan pengecekan kondisi oli. Terutama jika kendaraan baru saja digunakan untuk menerjang kawasan yang tergenang air.

"Selalu periksa kondisi motor, jangan sampai air masuk ke bagian mesin dan bercampur dengan oli," ucapnya.

Asep menambahkan, keberadaan air di dalam ruang oli bisa dengan mudah diketahui. Salah satunya adalah dari warna oli mesin yang berwarna seperti kopi susu.

“Ciri-cirinya kalau oli sudah bercampur dengan air adalah dari warnanya, seperti kopi susu,” kata Asep.

Baca juga: Daftar Jalan di Jakarta yang Terendam Banjir

Keberadaan air di dalam mesin, kata Asep akan membuat mesin tidak bisa bekerja secara maksimal. Hal ini disebabkan karena oli sudah kehilangan fungsi utamanya yakni sebagai pelumas.

Motor terabas banjirFoto: Kaskus Motor terabas banjir

Kondisi ini membuat oli tidak bisa melakukan pelumasan dengan sempurna. Selain itu, oli juga tidak bisa menahan panas pada mesin.

“Ini bisa menyebabkan mesin menjadi menggelitik atau knocking, maka sebaiknya dilakukan penggantian oli dengan pembilasan total,” ucapnya.

Jika tidak bisa melakukannya sendiri, Asep pun menyarankan kepada pemilik mobil agar membawa kendaraannya ke bengkel resmi. Sehingga, bisa ditangani dengan benar sebelum kerusakan terjadi.


Penulis : Ari Purnomo
Editor : Aditya Maulana