KKP Targetkan Ekspor Ikan Capai 6 Miliar Dollar AS, Negara Ini Tujuan Utamanya

Minggu, 24 November 2019 | 14:14 WIB

Ikan tangkapan nelayan dibongkar dari kapal di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Jakarta, Selasa (27/8/2013). Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian
Kelautan dan Perikanan gencar melakukan upaya mendorong ekspor ikan hasil penangkapan.KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ikan tangkapan nelayan dibongkar dari kapal di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Jakarta, Selasa (27/8/2013). Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan gencar melakukan upaya mendorong ekspor ikan hasil penangkapan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor ikan RI di tahun 2020 mencapai 6 miliar dollar AS. Angka itu naik sekitar 500 juta dollar AS dari target 5,5 miliar dollar AS di 2019.

"Tahun depan targetnya 6 miliar dollar AS. Mudah-mudahan tercapai," kata Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Sementara dari jumlah produk seperti hasil laut yang dibekukan, dikupas, dipotong menjadi sashimi dan loin berkisar 1,2 juta ton dan bahan baku seperti ikan utuh berkisar 2,5 juta ton.

Di tahun 2020, kata Machmud, negara tujuan utama ekspor ikan RI tetap Amerika Serikat (AS), dengan produk utama seperti udang, tuna, cakalang, rajungan, kepiting, cumi, sotong, dan gurita.

Baca juga: Genjot Volume Dagang, Ini 5 Komoditas Ekspor Andalan Indonesia ke AS

Kendati demikian, pihaknya bakal membuka pasar-pasar baru di negara lain untuk meningkatkan realisasi ekspor di 2020. Apalagi pihaknya melihat banyak peluang pasar baru karena tingginya pertumbuhan penduduk di negara-negara tersebut.

"Negara tujuan utama tetap AS. Tapi kita akan buka pasar-pasar baru, seperti Tiongkok, Timur Tengah, Afrika. Itu yg pertumbuhan penduduknya tinggi ada yang 2 persen. Itu ada peluang pasar kita di sana," ucapnya.

Pembukaan pasar-pasar baru tersebut guna mengimbangi pertumbuhan stagnan di pasar tradisional si Uni Eropa, Jepang, dan AS.

Terlebih untuk pasar-pasar Asia, Indonesia mempunyai saingan kuat dalam mengekspor ikan. Saingan tersebut antara lain, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Begitu pun di pasar AS seperti Meksiko dan Ekuador.

"Kalau di Uni Eropa, Jepang, AS, itu pasar tradisional tapi pertumbuhannya stagnan tapi tetap besar, kita tetap nomor 2 (sehingga) kita akan buka pasar-pasar baru. Mudah-mudahan (target) 6 miliar dollar AS tercapai," harapnya.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo: Saya Enggak Perlu Pencitraan...


Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Erlangga Djumena