Daihatsu Bicara Kemungkinan Masuk Segmen Baru Tahun Depan

Minggu, 24 November 2019 | 07:22 WIB

Daihatsu Rocky nampakan diri di Tokyo Motor Show 2019 Daihatsu Rocky nampakan diri di Tokyo Motor Show 2019

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam ajang Tokyo Motor Show 2019 yang baru saja berlalu, Daihatsu mengenalkan model baru SUV lima penumpang bernama Rocky.

Model ini merupakan SUV kompak pertama yang diproduksi Daihatsu menggunakan basis DNGA (Daihatsu New Global Architecture).

Model ini memang baru dijual untuk pasar lokal Jepang, namun melihat potensinya bukan tak mungkin produk ini masuk juga di Tanah Air. Terlebih Rocky berada di segmen yang terbilang baru, termasuk bagi Daihatsu Indonesia.

Baca juga: Babak Final Daihatsu Dress Up Challenge Digelar di Jakarta

Daihatsu Rocky telah dibekali fitur adaptif cruise controldaihatsu.co.jp Daihatsu Rocky telah dibekali fitur adaptif cruise control

Saat ditanya mengenai potensi segmen baru pada 2020 mendatang, Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor Rudy Ardiman, mengatakan, produk andalan Daihatsu tahun depan masih akan bergantung pada model-model yang disukai tahun 2019 ini.

"Rasanya masih sama, ada Sigra, Ayla, Gran Max. Kalau yang lainnya ada Terios, Luxio, Sirion, dan lain-lain. Tapi kalau berkaca 3 bulan terakhir ini yang bagus Sigra, Gran Max dan lain-lain," ucap Rudy di sela-sela babak final Daihatsu Dress Up Challenge 2019 (23/11/2019).

Meski begitu, ia menyatakan tak menutup kemungkinan untuk masuk ke dalam segmen baru. Rudy mengatakan, perusahaan masih mempelajari seberapa besar potensi di segmen yang belum dimasuki Daihatsu.

Baca juga: Kapan Daihatsu Rocky Mesin 1,2 L Meluncur?

Antara Daihatsu Rocky dan Toyota Raize, sama-sama dibekali sistem penggerak Dynamic Torque Control 4WD. daihatsu.co.jp Antara Daihatsu Rocky dan Toyota Raize, sama-sama dibekali sistem penggerak Dynamic Torque Control 4WD.

"Belum tahu. Intinya gini, setiap line up yang kita keluarkan, biasanya kita sudah melihat masing-masing segmen," kata Rudy.

"Kalau nanti ada ceruk lain, kita lihat sebanyak apa potensi marketnya. Karena mengeluarkan satu model, kami harus lihat dari sisi komunikasi, dari sisi branding, dari sisi campaign juga. Itu perlu resource juga, jadi kita harus hati-hati,” ujarnya.


Penulis : Dio Dananjaya
Editor : Agung Kurniawan