Ada 8 Siswa yang Ditempeleng oleh Motivator Saat Seminar

Jumat, 18 Oktober 2019 | 13:52 WIB

Suasana SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Suasana SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)

MALANG, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Kota Malang menyayangkan pemukulan oleh AS, seorang motivator terhadap siswa SMK Muhammadiyah 2.

Diketahui pemukulan terjadi saat Seminar Motivasi Berwirausaha yang diisi oleh AS, Kamis (17/10/2019).

Ada delapan siswa yang ditempeleng oleh AS. 

"Saya tahunya (ada pemukulan) saat viral itu. Ketika saya tutup mereka baik-baik saja," kata Kepala SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Nur Cholis, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Motivator yang Tempeleng Siswa dan Teriak Goblok Diduga Tersinggung Ada Siswa yang Tertawa Saat Seminar

Nur membuka langsung kegiatan seminar itu. Namun, setelahnya Nur langsung meninggalkan ruangan.

Menurut Nur, SMK Muhammadiyah 2 memang kerap menggelar seminar dengan mendatangkan motivator.

AS didatangkan oleh pihak sekolah sebagai motivator kewirausahaan.

"Yang Pak AS itu adalah motivator kewirausahaan. Masih yang pertama kali," kata Nur.

Pemukulan itu terjadi saat seminar sedang berlangsung. AS sebagai motivator ditenggarai tersinggung karena ditertawai siswa karena salah tulis kata 'goblok'.

Sesaat setelah viral, pihak sekolah sudah memanggil AS sebagai pihak yang bertanggung jawab.


Secara pribadi AS sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun, karena sudah masuk ke ranah hukum, Nur menyerahkan kasus itu ke polisi.

"Kita serahkan kepada polisi. Apa kata beliau. Yang jelas orangtua juga sudah kita sampaikan bahwa itu bukan kesalahan sekolah," kata dia.

Baca juga: Viral, Motivator Tempeleng Siswa Saat Seminar

Sebelumnya diberitakan, video pemukulan terhadap siswa oleh motivator viral di media sosial.

Para siswa itu ditempeleng secara bergilir di depan siswa lainnya. Sembari memukul siswa, motivator itu meneriakkan kata tidak pantas.


Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik
Editor : David Oliver Purba