Luis Milla Akui Tak Mudah Jadi Pengkhianat dari Barcelona ke Madrid

Kamis, 22 Agustus 2019 | 15:40 WIB

Pelatih timnas Indonesia U-23, Luis Milla, memberikan instruksi saat memimpin jalannya pemusatan latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2018). Pemusatan latihan ini dilakukan jelang Asian Games 2018. FERY SETIAWAN/BOLASPORT.COM Pelatih timnas Indonesia U-23, Luis Milla, memberikan instruksi saat memimpin jalannya pemusatan latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2018). Pemusatan latihan ini dilakukan jelang Asian Games 2018.


KOMPAS.com - Pindah ke klub rival abadi memang sangat sulit. Selain tekanan batin, seorang pemain juga harus menghadapi tekanan dari para pendukung fanatik hingga dicap pengkhianat.

Mantan pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, pernah merasakan tekanan tersebut saat memutuskan untuk pindah dari Barcelona ke Real Madrid.

"Tidak mudah untuk berganti klub dari Barcelona ke Real Madrid," ujar Milla seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.

Ya, Luis Milla memang pernah berseragam Barcelona. Dia kemudian hijrah ke Real Madrid tanpa jembatan klub lain.

Milla merupakan satu dari sekian pemain yang bermain untuk dua klub legendaris Liga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.

Baca juga: Trio Penyerang Barcelona Masih Cedera, Neymar Merapat?

Dirinya merupakan lulusan akademi Barcelona dan memulai debut di tim senior pada 1984.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu bertahan di Barcelona selama enam musim.

Setelah itu, Milla menyeberang langsung dari Barcelona ke musuh bebuyutan klub raksasa Catalan itu, Real Madrid.

Kepindahan Milla tersebut sudah terjadi pada 29 tahun yang lalu. Namun, bagi Milla, ia masih belum melupakan perasaannya saat harus berseragam Real Madrid.

Kepindahan Milla ke Real Madrid langsung menemui masalah saat itu.

Dua pekan setelah resmi berseragam Real Madrid, Milla langsung mengalami cedera serius yang membuatnya absen dalam jangka panjang.

Setelah sembuh, Milla mampu tampil dalam 165 laga bersama Real Madrid serta memenangi dua trofi Liga Spanyol dan satu gelar Copa del Rey. (Sri Mulyati)


Penulis : Mochamad Sadheli
Editor : Tri Indriawati