Pemkot Pastikan Hewan Kurban di Bekasi Bebas Antraks

Jumat, 9 Agustus 2019 | 14:05 WIB

Pedagang memanfaatkan trotoar untuk berjualan hewan kurban di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019). Kambing yang didatangkan dari daerah di Jawa Tengah tersebut ditawarkan antara Rp 2,5 juta hingga Rp 6,5 juta, tergantung beratnya kambing.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pedagang memanfaatkan trotoar untuk berjualan hewan kurban di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019). Kambing yang didatangkan dari daerah di Jawa Tengah tersebut ditawarkan antara Rp 2,5 juta hingga Rp 6,5 juta, tergantung beratnya kambing.

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasi rampung memeriksa kesehatan hewan-hewan kurban di 12 kecamatan sejak 22 Juli 2019 hingga hari ini, Jumat (9/8/2019).

Dokter Hewan Berwenang Kota Bekasi, Sariyanti, menjamin hewan-hewan kurban di Bekasi bebas antraks.

"Tidak ada hewan kurban yang kena antraks. Bekasi wilayah bebas antraks," kata dia saat ditemui di Kantor Distanikan Kota Bekasi, Jumat siang.

Adapun, Distanikan Kota Bekasi sudah memeriksa kesehatan 16.044 ekor sapi, 2.343 kambing, dan 478 domba.

Dari semua hewan itu, petugas hanya mendapati 40 hewan yang tak layak kurban karena sakit dan belum cukup umur. Tepatnya, ada 36 hewan kurban yang sakit dan sisanya belum cukup umur.

Baca juga: Belum Cukup Umur, Ratusan Hewan di Jakbar Tak Layak Kurban

"Sakit itu beberapa kasus diare, mata merah, dan luka. Rata-rata itu paling banyak. Ada juga yang jatuh dan menyebabkan pincang karena terjatuh dari kendaraan," ujar Sariyanti.

"Karena kalau pincang itu tidak memenuhi syarat, jatuhnya cacat. Itu enggak boleh dijadikan hewan kurban. Biasanya pas turun dari truk, karena tidak ada bantalan, hewan loncat dan tersangkut," tambah dia.

Sariyanti menyebut, kesadaran warga semakin baik dalam memilah hewan yang akan dikurbankan. Hal itu tampak dari jumlah hewan kurban tak cukup umur yang turun drastis ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Kambing atau domba umur harus di atas 1 tahun, sapi di atas 2 tahun. Ditandai dengan tumbuh sepasang gigi tetap," ujar Sariyanti.

Pemeriksaan selama kurang lebih tiga pekan itu melibatkan 130 orang petugas gabungan. Lima puluh di antaranya berasal dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.


Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Jessi Carina