Mau Jadi PNS Jawa Barat? Ini Syaratnya!

Sabtu, 3 Agustus 2019 | 12:23 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XI - XV tahun 2019 di Gedung BPSDM Jabar, Kota Cimahi, Jumat (2/8/19).Dok. Pemprov Jawa Barat Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XI - XV tahun 2019 di Gedung BPSDM Jabar, Kota Cimahi, Jumat (2/8/19).

KOMPAS.com – Ada tiga syarat yang dibutuhkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Jawa Barat (Jabar) untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin, yaitu integritas, profesional, dan melayani masyarakat.

Itu disampaikan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan XI sampai XV 2019 di Gedung BPSDM Jabar, Kota Cimahi, Jumat (2/8/2019).

"Saya tidak mau lagi ada ASN yang bisanya hanya fotokopi, tapi harus menguasai keilmuan dan mengikuti perkembangan zaman. Kalau ASN-nya tidak memiliki keahlian, Jabar tidak bisa ngabret," tandas Uu, sapaan akrab Wali Kota.

Menurut Uu, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemdaprov Jabar harus mampu bekerja cepat guna mengakselerasi pembangunan Jabar sekaligus mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.

Baca juga: BKN Usulkan Peserta Seleksi ASN Pilih Salah Satu, CPNS atau PPPK

Adapun digelarnya pelatihan dasar untuk 200 CPNS pada penerimaan 2018 itu bertujuan membentuk ASN yang profesional dan berkarakter.

Nantinya, mereka akan ditempatkan di berbagai perangkat daerah Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Uu juga mengapresiasi keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di pelatihan tersebut.

Dengan hadirnya TNI, tambah Uu, peserta diberikan materi tentang penanaman nilai kebangsaan dan kedisiplinan.

Baca juga: Sekda Pastikan PNS Jabar Terima Kenaikan Gaji Mulai April

"Akhir-akhir ini salah satu lembaga survei mengatakan 30 persen ASN sudah tidak memiliki jiwa naisonalisme. Ini sangat berbahaya, (karena) ASN adalah salah satu elemen tegaknya negara," tutupnya.


Penulis : Hotria Mariana
Editor : Mikhael Gewati