Persela Vs Borneo FC, Pro dan Kontra Keputusan Wasit Wawan Rapiko

Selasa, 30 Juli 2019 | 10:27 WIB

Suasana seusai laga Persela Lamongan vs Borneo FC di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (29/7/2019).KOMPAS.com/Hamzah Arfah Suasana seusai laga Persela Lamongan vs Borneo FC di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (29/7/2019).

KOMPAS.com - Polemik yang terjadi pada pertandingan Liga 1 2019 antara Persela Lamongan dan Borneo FC di Stadion Surajaya, Senin (29/7/2019) malam, tengah menjadi perbincangan hangat.

Pada pengujung laga itu, wasit Wawan Rapiko diprotes oleh kubu Persela lantaran memberikan tendangan penalti kepada Borneo FC yang sukses dieksekusi Lerby Eliandry, dan membuat laga menjadi imbang 2-2.

Wasit memberikan penalti setelah terjadinya insiden benturan kepala antara kiper Persela, Dwi Kuswanto, dan gelandang Borneo FC, Wahyudi Himsi, di kotak penalti tuan rumah.

Baca juga: Persela Vs Borneo FC, Pemain Ini Terkejut Melihat Kerusuhan yang Terjadi

Terkait insiden itu, wasit memberikan kartu merah untuk Dwi, pun demikian dengan Wahyudi.

Akibat kontroversi ini, pertandingan Persela vs Borneo FC menghabiskan waktu hingga lebih dari 120 menit.

Hal itu terjadi karena adanya gelombang protes terhadap keputusan wasit Wawan Rapiko.

Kubu Persela tidak terima lantara kondisinya sedang pasif (off-play).

Insiden itu dinilai terjadi saat Dwi telah mengamankan bola, bukan dalam perebutan di antara kedua pemain.

Pelatih Persela, Nilmaizar, terlihat mencecar sang wasit dengan pertanyaan seputar regulasi permainan.

Dalam video rekaman laga, Nilmaizar tampak berapi-api mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan penalti untuk Borneo FC.

Pelatih Persela Nil Maizar terlibat debat dengan wasit Wawan Rapiko asal Riau dalam laga Persela vs Borneo FC yang diwarnai protes akibat penalti kontroversi, Senin malam (29/7/2019).Dok. SURYAONLINE Pelatih Persela Nil Maizar terlibat debat dengan wasit Wawan Rapiko asal Riau dalam laga Persela vs Borneo FC yang diwarnai protes akibat penalti kontroversi, Senin malam (29/7/2019).

"Pasal berapa, pasal berapa?" ujar Nilmaizar kepada wasit Wawan Rapiko dengan nada tinggi.

Sang wasit bergeming sambil sesekali menjawab dengan tersenyum. Ia tetap tidak mengubah keputusannya.

Keputusan Wawan mengundang kontroversi hingga menimbulkan keributan dari kalangan suporter tuan rumah seusai laga.

Pro dan kontra

Lantas, apakah wasit Wawan Rapiko sudah mengambil keputusan sesuai dengan regulasi permainan berdasarkan aturan FIFA?

Perbincangan mengenai hal ini sedang mengemuka di kalangan penggemar sepak bola, terutama di media sosial.

Salah satu yang ikut membahas keputusan wasit pada laga Persela vs Borneo FC adalah Justinus Lhaksana, pengamat sepak bola sekaligus penasihat teknis tim nasional futsal Indonesia.

Baca juga: Arema FC Vs Persib, Sudarmaji Sangat Yakin Aremania Semakin Dewasa

Melalui media sosial Instagram-nya, Justinus atau yang akrab disapa Coach Justin menilai bahwa wasit sudah mengambil keputusan sesuai regulasi, khususnya terkait pemberian kartu merah.

Justinus mengunggah peraturan pertandingan sepak bola FIFA terkait "charging an opponent".

Dalam aturan itu tertulis "send off if with excessive force or denying an obvious goal-scoring opportunity, using manner considered to be careless or reckless".

Makna dari kalimat di atas yakni seorang pemain akan dikeluarkan jika dengan kekuatan berlebihan atau menyangkal peluang mencetak gol yang jelas dengan cara yang dianggap ceroboh atau gegabah.

Dari poin tersebut, Justinus menilai keputusan wasit memberikan kartu merah atas insiden yang terjadi di kotak penalti Persela sudah benar.

"Saya hanya membahas momen ini saja, bukan kinerja wasit dalam pertandingn tersebut," tulis Justinus dalam keterangan foto yang diunggahannya.

CEO Persela, Yuhronur Efendi, menyatakan pihaknya sudah melakukan protes kepada pemegang kebijakan, dengan harapan kepemimpinan kontroversial wasit Wawan Rapiko mendapatkan atensi.

"Kami sudah melakukan protes, ada beberapa poin. Biasanya nanti ada Komdis (Komisi Disiplin) yang akan menindaklanjuti. Mereka pastinya juga akan melihat rekaman hasil pertandingan dan sebagainya," ucap dia.


Penulis : Nugyasa Laksamana
Editor : Tri Indriawati