Ini Perbedaan Barcelona dan PSG yang Menghambat Transfer Neymar

Jumat, 19 Juli 2019 | 20:40 WIB

Penyerang timnas Brasil, Neymar, mengontrol bola pada laga kontra Belgia di fase perempat final Piala Dunia 2018 di Stadion Arena Kazan, Kazan, pada 6 Juli 2018.HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA Penyerang timnas Brasil, Neymar, mengontrol bola pada laga kontra Belgia di fase perempat final Piala Dunia 2018 di Stadion Arena Kazan, Kazan, pada 6 Juli 2018.

KOMPAS.com - Masa depan transfer Neymar ke Barcelona belum menemui kejelasan. Media lokal Paris, Le Parisien, mengutarakan bahwa uang menjadi pusat dari kisruh transfer sang penyerang asal Brasil. 

Singkatnya, Barcelona belum memberikan tawaran finansial yang bisa membuat Paris Saint-Germain puas.

Media Spanyol Mundo Deportivo melaporkan bahwa Barcelona telah melayangkan tawaran ke Paris, yakni senilai 100 juta euro alias sekitar 1,5 triliun rupiah plus dua dari enam pemain yang masuk daftar jual klub.

Keenam pemain ini adalah Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, Ivan Rakitic, Nelson Semedo, dan Malcolm.

Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Ke Semifinal, Ahsan/Hendra: Pengalaman Punya Faktor

Namun, Paris dikabarkan tak ingin melepas Neymar tanpa merengkuh balik uang 222 juta euro yang mereka keluarkan bagi sang penyerang dua musim lalu.

Le Parisien mengabarkan bahwa Paris Saint-Germain hanya ingin melepas Neymar di angka 300 juta euro atau 150 juta euro plus dua pemain.

Neymar sendiri masih punya kontrak tiga tahun dengan PSG.

Di sinilah letak perbedaan kedua klub.

Apalagi, Le Parisien mengutarakan bahwa sumber dalam klub Barcelona mengatakan bahwa "Barca tak ingin berdarah-darah demi mendatangkan Neymar kembali".

Oleh karena itu, sesuai laporan Mundo Deportivo, Barcelona hanya bisa melayangkan tawaran sebesar 40 juta euro (sekitar Rp625 miliar) plus dua pemain, yakni Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele.

Barcelona dibilang percaya bahwa waktu memihak mereka. Kedatangan Antoine Griezmann dan Frenkie De Jong membuat mereka tenang.

Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Ahsan/Hendra Ungkap Rahasia Tampil Konsisten

Hanya, halangan finansial menjadi masalah utama. Apalagi, pembelian klub sejak pergantian tahun juga telah menembus angka 220 juta euro dengan kedatangan Antoine Griezman (120 juta euro), Frenkie De Jong (75 juta euro), dan Neto (26 juta euro).

Walau Barcelona dikutip FORBES memiliki pemasukan sebesar 914 juta euro untuk musim 2017-2018, penerimaan riil Barca jika memakai benchmark klub-klub lain lebih dekat ke 700 juta euro.

Hal ini disebabkan karena Barcelona mengikutsertakan penjualan pemain ke angka pemasukan, di saat klub-klub lain memasukkan hasil penjualan pemain ke kategori khusus yang akan dihitung kemudian.

Alhasil, pendapatan masif Barcelona sepanjang 2017-2018 hanya bisa terjadi setelah kubu Camp Nou melepas Neymar ke PSG pada awal musim tersebut dengan banderol 228 juta euro.

Barcelona perlu terus menjual pemain apabila ingin mempertahankan kestabilan finansial. Gaji para pemain Barca pada 2017-2018 berada di angka 520 juta euro, peningkatan hampir 160 juta euro dari tahun sebelumnya.

Thus, persentasi pengeluaran untuk para pemain berbanding pemasukan "normal" klub adalah 75 persen, angka yang terhitung berbahaya.

Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Lewati Lubang Jarum, Ahsan/Hendra Telah Fight!

Permasalahan tambahan adalah sistem pembayaran gaji pemain Barcelona.

Menurut Daily Telegraph, besaran gaji para pemain Barca berdiri di angka 663 juta euro musim ini dan mereka membayarnya dua kali dalam setahun, yakni pada akhir Januari dan akhir Juni.

Klub pun harus punya dana cair musim panas ini, sesuatu yang tak selalu mereka miliki.

Pada musim lalu, Barcelona hanya punya cadangan uang 40 juta euro pada akhir Juni sehingga harus meminjam uang untuk membayar pemain. 

"Musim lalu, Barcelona meminjam 140 juta euro dari sebuah perusahaan kredit asal New York dan musim ini besar kemungkinan mereka akan melakukan hal sama," tulis Telegraph.

Barcelona pun kini masih "diganggu" oleh Atletico Madrid yang menginginkan Barcelona membayar mereka 200 juta euro untuk jasa Antoine Griezmann dan bukan 120 juta euro.

Hal ini disebabkan Atletico Madrid merasa bahwa Barca sudah menjadikan Griezmann pemain mereka sebelum 1 Juli, hari ketika klausal transfer sang pemain turun dari 200 juta euro menjadi 120 juta.

Sementara itu, Vincent Chaudel, pendiri dari Sports Business Observatory mengatakan bahwa Barcelona wajib melepas pemain apabila ingin mendatangkan Neymar.

Baca juga: 5 Alasan Timnas Futsal Indonesia Bisa Jadi Juara Piala AFF Futsal 2019

"Ruang gerak Barcelona sempit, apalagi untuk presiden Barcelona, Josep Mario Bartomeu," tuturnya.

Bartomeu dikatakan memainkan permainan berbahaya. Di satu sisi, ia tampak mengikuti keinginan Lionel Messi dan Luis Suarez yang sangat ingin agar Neymar kembali ke Barcelona.

Di sisi lain, ia tahu bahwa transaksi tersebut secara finansial hampir tidak mungkin.

Belum lagi, Neymar masih memiliki utang dengan otoritas pajak Spanyol.

Pemerintah Spanyol mengklaim kalau Neymar masih harus membayar mereka 35 juta euro dalam pajak yang belum terbayarkan dari masa terakhir ia membela Barcelona (2013-2017).

"Neymar sekarang ini bergaji 36 juta euro di PSG dan ada rumor kalau ia akan menerima gaji tahunan 22 juta euro di Barcelona," tutur Vincent Chaudel.

"Jika kita mengurangi jumlah itu dengan 35 juta euro yang diklaim otoritas pajak, hal itu berarti ia harus merogoh tabungannya dalam-dalam."

Chaudel juga mengatakan bahwa gaya hidup mewah sang pemain akan sulit dipertahankan apabila ia harus membayar pajak yang belum dilunasinya tersebut.


Penulis : Firzie A. Idris
Editor : Tri Indriawati