SMPN 57 Bekasi Dibuka Dadakan untuk Akomodasi Siswa yang Tak Dapat Zonasi

Rabu, 10 Juli 2019 | 20:28 WIB

Keadaan SDN 10 Duren Jaya pada Rabu (10/7/2019) yang akan dialihfungsikan jadi unit sekolah baru (USB) SMPN 57 Bekasi.Vitorio Mantalean Keadaan SDN 10 Duren Jaya pada Rabu (10/7/2019) yang akan dialihfungsikan jadi unit sekolah baru (USB) SMPN 57 Bekasi.

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mendadak membuka unit sekolah baru (USB), yakni SMPN 57 Bekasi di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur pada tahap dua penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Kepala Seksi SMP Disdik Kota Bekasi Mawardi mengatakan, langkah ini dilakukan guna mengakomodasi sejumlah calon siswa di Kelurahan Duren Jaya. Memang, belum ada satu pun SMP negeri di kelurahan ini.

"Iya baru dibuka, ada Perwal (peraturan walikota) perubahan, jadi total 57 SMP Negeri di Kota Bekasi," kata Mawardi saat dihubungi, Rabu (10/7/2019) sore.

Baca juga: Banyak Pendaftar Tak Lolos PPDB Zonasi, Sekolah Ini Kekurangan Murid

Mawardi mengklaim, pembukaan unit sekolah baru ini merupakan permintaan warga Duren Jaya.

Selama beberapa tahun terakhir, anak-anak Duren Jaya hanya dapat mendaftarkan diri ke dua sekolah terdekat yang berada di Kelurahan Aren Jaya, kelurahan terdekat dengan Duren Jaya, yakni SMPN 32 dan 11.

Kebanyakan dari mereka kalah bersaing dengan anak-anak "asli" Aren Jaya.

"Jadi banyak calon siswa warga Duren Jaya yang tidak lolos, akhirnya kita buka sekolah baru itu," ujar Mawardi.

Baca juga: Guru Diduga Terlibat Praktik Jual Beli Kursi PPDB

Namun, Mawardi tak merinci alasan pembukaan SMPN 57 Bekasi mengapa baru dilakukan pada tahap dua PPDB. Mawardi hanya menjelaskan bahwa pihaknya telah membuka PPDB di SMPN 57 Bekasi sejak Senin (8/7/2019).

Sementara itu, sejumlah orangtua murid yang ditemui Kompas.com di Duren Jaya mengaku baru mengetahui informasi tersebut pada Selasa (9/7/2029). 

Guru olahraga SDN 10 Duren Jaya, Zili, yang tempatnya mengajar bakal dialihfungsikan jadi USB SMPN 57 Bekasi pun mengakui bahwa pembukaan sekolah baru ini tergolong mendadak.

"Pas pendaftaran tahap pertama belum dibuka (SMPN 57 Bekasi). Baru banget dibuka saya baru tahu kemarin rapat terakhir itu membahas merger SD-SD, belum bahas soal ada dibuka SMP," kata Zili saat ditemui sedang membereskan ruangan kelas.

"Jadi pas hari Selasa jadi SMP, terus setelah diminta jadi SMP kita langsung beresin ini. Langsung kita geber," imbuhnya.

Sebagai informasi, SMPN 57 Bekasi nantinya memakai gedung eks SDN 10 Duren Jaya. Murid SDN 10 bakal dilebur (merger) dengan 3 SDN lain yang berada dalam satu kompleks, yakni SDN 1, 3, dan 8 Duren Jaya.

Lantaran berstatus unit sekolah baru, guru-guru SMPN 57 Bekasi akan menginduk ke SMPN 11 Bekasi di Kelurahan Aren Jaya.

"Di SMPN 57 hitungannya gelombang satu karena dia baru dibuka," kata Mawardi.

Dia menjelaskan PPDB untuk SMPN 57 Bekasi dibuka dengan menumpang di SMPN 11, dengan kapasitas 108 kursi. Untuk sementara, lanjut dia, guru-guru SMPN 57 merupakan guru-guru SMPN 11.

SMPN 57 Bekasi nantinya memakai gedung eks SDN 10 Duren Jaya. Murid SDN 10 bakal dilebur (merger) dengan 3 SDN lain yang berada dalam satu kompleks, yakni SDN 1, 3, dan 8 Duren Jaya.

Dibukanya SMP negeri pertama di Duren Jaya sontak direspons positif oleh sejumlah orangtua murid.

"Alhamdulillah. Bersyukur kita ya, mudah-mudahan tahun-tahun depan udah kagak puyeng lagi orangtua mikirin anak sekolah di mana," ujar Mini, salah satu orangtua murid saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya, Rabu sore.

Baca juga: Ombudsman Temukan 228 Bangku Kosong Usai PPDB SMP di Padang


Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Irfan Maullana