Museum Trinil Ngawi Teliti Fosil Kaki Gajah Purba yang Ditemukan Warga

Sabtu, 22 Juni 2019 | 15:50 WIB

Fosil kaki gajah bagian depan yang ditemukan oleh Slamet (50) warga Desa Tempuran yang sedang mencari pasir. Fosil tersebut saat ini disimpan di rumah kepala dusun, menungu peneliti dari Museum Sangiran.KOMPAS.com/CATUR Fosil kaki gajah bagian depan yang ditemukan oleh Slamet (50) warga Desa Tempuran yang sedang mencari pasir. Fosil tersebut saat ini disimpan di rumah kepala dusun, menungu peneliti dari Museum Sangiran.

MAGETAN, KOMPAS.com - Museum Trinil Ngawi akan meneliti lebih lanjut temuan fosil kaki gajah purba yang ditemukan warga di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Koordinator Museum Trinil Ngawi Catur Hari Gumono melalalui sambungan telepon mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan peneliti dari Museum Sangiran untuk meneliti temuan warga tersebut.

“Kita masih menunggu ahli dari museum Sangiran untuk melakukan penelitian terkait fosil tersebut,” ujarnya, Sabtu (22/6/2019).

Baca juga: Mbah Wiro Balung, Sosok Penting Dibalik Berdirinya Museum Trinil yang Kumpulkan Fosil Sejak 1967

Catur menambahkan, saat ini fosil kaki gajah disimpan di rumah kepala dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, untuk sementara waktu menunggu adanya penelitian. Fosil sepanjang 75 centimeter tersebut merupakan fosil kaki gajah bagian depan.

“Yang ditemukan warga fosil kaki gajah bagian depan, belum bisa memastikan itu fosil gajah jenis apa?” imbuhnya.

Sebelumnya, Slamet (50), warga Desa Tempuran, menemukan fosil kaki gajah bagian depan saat mencari pasir di sungai. Warga setempat menamai fosil hasil temuan mereka balung buto atau tulang raksasa karena saking besaranya tulang hewan purba yang banyak mereka temukan. Biasanya warga akan menyerahkan temuan fosil mereka ke Museum Trinil yang tak jauh dari Desa Tempuran.

Baca juga: Peneliti ITB Temukan Fosil Gading Stegodon Berumur 1,5 Juta Tahun


Penulis : Kontributor Magetan, Sukoco
Editor : Farid Assifa