Ada Aksi Massa, MRT Jakarta Periksa Penumpang di Stasiun

Rabu, 22 Mei 2019 | 11:09 WIB

Suasana Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta Selatan pada hari pertama pemberlakuan tarif normal, Senin (13/5/2019).KOMPAS.com - Walda Marison Suasana Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta Selatan pada hari pertama pemberlakuan tarif normal, Senin (13/5/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta memperketat pengamanan lantaran adanya aksi unjuk rasa di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Pengamanan lebih ditingkatkan di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia dan Stasiun Dukuh Atas.

"Kalau dilihat, terutama di Bundaran HI sudah kami turunkan keluar masuk stasiun juga kami periksa jadi yang berpotensi mencurigakan atau yang unjuk rasa tidak bisa melewati MRT harus menggunakan moda lain," ucap Corporate Secretary MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin kepada Kompas.com, Rabu (22/5/2019

Ia menyebut seluruh calon penumpang yang akan naik MRT akan diperiksa di pintu masuk MRT Jakarta.

Baca juga: Tarif Tak Lagi Didiskon, Pengguna MRT Menurun

"Masuk diperiksa semua. Justru harapan kami jalannya ditutup harusnya jadi alternatif untuk warga yang ingin pulang ke rumah untuk naik MRT karena cepat," kata dia.

Adapun, aksi unjuk rasa terkait hasil Pemilu 2019 berlangsung pada Selasa (21/5/2019) hingga Rabu (22/5/2019).

Aksi yang awalnya damai kemudian ricuh.

Mereka merusak pagar besi di Gedung Bawasu sekitar pukul 22.00. Polisi pun bergerak membubarkan paksa massa.

Menurut polisi, kericuhan karena ulah provokator yang baru datang malam hari.

Massa berlarian ke arah Tanah Abang, sebagian lagi ke arah Gondangdia dan terkonsentrasi di Jalan Sabang.

Lalu, massa mulai mendatangi Bawaslu RI dan kembali ricuh.


Penulis : Ryana Aryadita Umasugi
Editor : Dian Maharani