Makanan Takjil Mengandung Tekstil Pakaian Ditemukan di Majene

Jumat, 10 Mei 2019 | 10:56 WIB

Petugas BPOM Sulawesi Barat menguji sampel makanan takjil yang diperkirakan mengandung pewarna makanan di sekitar pertokoan Majene, Kamis (10/5/2019) sore. KOMPAS.com/JUNAEDI Petugas BPOM Sulawesi Barat menguji sampel makanan takjil yang diperkirakan mengandung pewarna makanan di sekitar pertokoan Majene, Kamis (10/5/2019) sore.

MAJENE, KOMPAS.com – Makanan dan minuman berbuka puasa atau takjil yang mengandung pewarna pakaian atau tekstil marak diperjualbelikan pedagang di Majene, Sulawesi Barat.

Hal itu berdasarkan hasil razia dan pengawasan BPOM Sulawesi Barat pada Kamis (9/5/2019) sore di samping pusat pertokoan di Majene. 

BPOM Sulawesi Barat melakukan razia dan uji laboratorium terhadap 21 sampel makanan dan minuman yang warnanya mencolok mata.

Makanan-makanan tersebut akan dipastikan apakah mengandung rodamin b atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi kesehatan atau tidak.

Baca juga: Di Mimika, Pegendara Motor Tidak Pakai Helm Dapat Takjil dari Polisi

Dari 21 sampel makanan yang diuji, petugas menemukan jenis kerupuk yang mengandung rodamin b atau zat pewarna tekstil.

Zat pewarna tekstil sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia terus menerus sebab dapat menimbulkan kanker.

Sementara untuk jenis makanan lainnya seperti kue dan es buah tidak ditemukan zat yang berbahaya.

"Untuk makanan yang diketahui mengandung zat berbahaya, petugas kemudian menyita makanan berbahaya tersebut dan meminta pemiliknya untuk tidak lagi menjualnya, karena berpotensi menyebabkan penyakit kanker," kata Kepala BPOM Sulawesi Barat Netty Nurmuliawaty, Kamis sore. 

Baca juga: Di Pasar Tradisional Purbalingga, Ditemukan Jajanan Mengandung Pewarna Tekstil

Atas temuan tersebut, petugas mengimbau kepada masyarakat supaya lebih waspada dengan makanan yang beredar di pasaran.

Makanan tanpa disertai daftar komposisi makanan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan patut dicurigai. 

Kompas.com meminta pendapat sejumlah konsumen yang mengantri membeli takjil di wilayah dekat pertokoan Majene. 

Mereka mengaku bingung membedakan mana makanan yang berbahaya dan mana yang tidak, yang diperjualbelikan sebagai takjil saat Ramadhan. 

"Warnanya hampir serupa sehingga sulit membedakan," tutur salah satu warga. 

Baca juga: Sidak Makanan Takjil, BBPOM DIY Temukan Mie Goreng Mengandung Boraks


Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi
Editor : Aprillia Ika