Maduro: AS Ingin Memulai Perang di Amerika Selatan

Selasa, 26 Februari 2019 | 10:44 WIB

Nicolas MaduroAFP Photo / Leo Ramirez Nicolas Maduro

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat telah dengan sengaja menciptakan krisis di negaranya untuk memulai perang di kawasan Amerika Selatan.

"Segala sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat telah ditakdirkan untuk menemui kegagalan," kata Maduro kepada media penyiaran ABC News, yang melaporkan dari istana kepresidenan di Caracas, Senin (25/2/2019).

"Mereka (AS) telah mencoba menciptakan krisis untuk membenarkan peningkatan ketegangan politik dan intervensi militer di Venezuela untuk membawa perang ke Amerika Selatan," tambah Maduro.

Baca juga: Menlu AS: Masa Rezim Maduro Hanya Tinggal Menghitung Hari

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence telah mengumumkan pemberian bantuan untuk Venezuela sebesar 56 juta dollar AS (sekitar Rp 783 miliar).

Pihaknya juga mengumumkan akan menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap pemerintah Venezuela.

Pernyataan itu disampaikan Pence saat hadir dalam pertemuan Grup Lima di Bogota, yang terdiri dari negara-negara Amerika Latin ditambah dengan Kanada.

Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut, pemimpin oposisi Venezuela, yang sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara, Juan Guaido.

Maduro telah mengecam pertemuan tersebut sebagai upaya politik untuk membentuk pemerintahan pararel di Venezuela. Dia juga menuduh Washington, bertujuan untuk menguasai minyak Venezuela dan bersedia berperang demi hal itu.

"Pemerintah ekstremis Ku Klux Klan yang disutradarai Donald Trump menginginkan perang atas minyak dan lebih dari sekadar minyak," ujar Maduro, dikutip AFP.

Kendati terus mengecam  pemerintahan Trump, Maduro mengatakan bahwa dirinya tetap siap untuk melakukan dialog secara langsung dengan Washington.

Maduro juga berpesan kepada lawan politiknya, Guaido, agar mematuhi hukum.

"Guaido bisa pergi dan kembali (ke Venezuela), dan harus berhadapan dengan peradilan karena pengadilan telah melarangnya untuk meninggalkan negara itu," ujarnya.

Seperti diketahui, Guaido, yang juga adalah ketua Majelis Nasional Venezuela, telah berangkat melewati perbatasan menuju Kolombia untuk mengupayakan masuknya bantuan kemanusiaan yang tertimbun di negara tetangga.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Nekat Berangkat, Venezuela Tutup Perbatasan Kolombia


Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana