13 Keluarga yang Terisolasi Banjir Gowa Menolak Dievakuasi

Kamis, 24 Januari 2019 | 19:09 WIB

Petugas gabungan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berusaha mengevakuasi warga yang bertahan di atap rumah akibat luapan sungai Jeneberang. Selasa, (22/1/2019).KOMPAS.com / ABDUL HAQ Petugas gabungan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berusaha mengevakuasi warga yang bertahan di atap rumah akibat luapan sungai Jeneberang. Selasa, (22/1/2019).

GOWA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 kepala keluarga (KK) yang terisolasi banjir Gowa malah menolak dievakuasi setelah tim SAR gabungan berhasil menembus derasnya arus banjir. Puluhan korban ini memilih bertahan di tempat yang tinggi.

Sebanyak tiga belas KK yang menolak evakuasi itu berada di Lingkungan Cambacamba, Dusun Sailong, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan .

Mereka menolak dievakuasi karena meyakini bahwa banjir tersebut merupakan bencana tahunan yang tak kunjung mendapat solusi.

Apalagi, para korban telah membangun 2 unit rumah panggung di tempat yang tinggi dan digunakan sebagai tempat penampungan sementara.

"Kami tidak mau dievakuasi masalahnya ini banjir setiap tahun terjadi di kampung kami dan pemerintah tidak pernah mau mencarikan solusi," kata salah seorang korban yang enggan identitasnya dipublikasikan.

Baca juga: Korban Bertambah, Anjing Pelacak Dikerahkan ke Lokasi Longsor Gowa

Sementara tim SAR gabungan sendiri tak mampu berbuat banyak meski telah menjangkau lokasi dengan perahu karet dan susah payah melawan derasnya arus banjir.

Meski demikian, tim SAR yang mewakili pemerintah tetap berjanji akan memenuhi kebutuhan logistik para korban.

"Kami telah susah payah menjangkau lokasi sebab rumah mereka sudah tenggelam hingga kedalaman empat meter, dan hasil koordinasi dengan semua pihak kebutuhan logistik mereka akan tetap kami penuhi dan disalurkan setiap dua hari," kata Baharuddin, camat Pattalassang yang bergabung dengan tim SAR.

Baca juga: Cuaca Buruk, Bantuan Udara untuk Korban Longsor Gowa Dibatalkan

Bencana longsor dan banjir melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Gowa. Sebagian besar banjir diakibatkan oleh luapan Sungai Jeneberang, sementara yang lainnya merupakan banjir tahunan yang terjadi saat musim hujan.


Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq
Editor : Farid Assifa