Polisi dari Lampung Dilibatkan Cari Nelayan Korban Kapal Karam

Kamis, 3 Januari 2019 | 18:13 WIB

Salah seorang awak kapal menjalani perawatan setelah berhasil dievakuasi, Rabu (2/1/2019).Dokumentasi/Polsek Kepulauan Seribu Utara Salah seorang awak kapal menjalani perawatan setelah berhasil dievakuasi, Rabu (2/1/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh awak kapal Budi Berkat yang karam di perairan Tulang Bawang, Lampung, pada Senin (31/12/2018) lalu masih belum ditemukan. Koordinasi antar-polsek dan polres pun mulai dilakukan.

Kanit Reskrim Polsek Kepulauan Seribu Utara Ipda Dicky Ardiansyah menyatakan, koordinasi diperlukan karena lokasi karamnya kapal tidak berada di wilayah hukum Kepulauan Seribu.

Baca juga: Kapal Nelayan Karam di Lampung, 5 Awak Ditemukan Selamat di Kepulauan Seribu

"Kami tadi sudah berkoordinasi dengan jajaran wilayah Polres sekitarnya, dalam arti kata itu kan sudah masuk ke arah Sumatra ya," kata Dicky kepada wartawan, Kamis (3/1/2019).

Dicky menuturkan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk menyisir perairan Kepulauan Seribu Utara guna mencari ketujuh korban tersebut.

Adapun lima orang awak kapal Budi Berkat ditemukan selamat di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa (1/1/2019) kemarin.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pulau terluar dari Polsek Kepulauan Seribu Utara untuk melakukan upaya-upaya apabila ada yang dilihat mungkin bisa dikabari ke kami, akan kami lakukan penjemputan kembali," ujar Dicky.

Diberitakan sebelumnya, kapal Budi Berkat yang mengangkut 12 nelayan pencari cumi mengalami karam di perairan Tulang Bawang, Lampung, pada Senin tengah malam akibat dihantam gelombang tinggi.

Lima orang ditemukan selamat di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa siang setelah hanyut dan terombang-ambing selama 10 jam.

Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang hingga 2,5 Meter di Kepulauan Seribu Pekan Ini

Lima orang tersebut kemudian dievakuasi ke Puskesmas Pulau Kelapa untuk menjalani perawatan.

Nama lima orang awak yang selamat adalah Hafis Al Ahad, Jenal, Ridwan, Putra, dan Warisin.

Masih ada tujuh orang awak lainnya yang belum ditemukan, yaitu Dede, Faisal, Slamet, Yani, Dori, Roni, dan Udin.


Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Andri Donnal Putera