Hadapi Revolusi Industri 4.0, Ini Tipe Pemimpin Ideal Menurut Jokowi

Selasa, 27 November 2018 | 17:48 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.PUSPA PERWITASARI Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, Indonesia harus dipimpin figur dengan kriteria yang khusus agar tidak tertinggal dari negara-negara lain.

"Kita tahu semuanya, revolusi industri 4.0, digital economy sudah mulai masuk dan ini harus kita respons dengan cepat. Karena membawa disrupsi perubahan yang radikal, perubahan tidak terduga, memporak porandakan standard yang telah ada," ujar Jokowi dalam pidato di pertemuan tahunan Bank Indonesia di JCC Senayan, Selasa (27/11/2018).

"Lalu kita butuh pemimpin-pemimpin, orang-orang seperti apa? Agen-agen transformasi seperti apa? Baik itu di level desa, kabupaten/kota, provinsi, maupun di nasional? Di level manajerial di BUMN, di perusahaan swasta? Seperti apa yang kita butuhkan?" lanjut dia.

Pertama, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpikiran terbuka. Sebab, dalam menghadapi sesuatu yang baru dan tidak pernah ada sebelumnya, dibutuhkan fleksibilitas agar seseorang dapat memahami hal tersebut dan meresponsnya dengan baik.

Lagipula, menurut Jokowi, saat ini adalah era keterbukaan. 

Selanjutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang siap menghadapi produk revolusi industri 4.0.

"Yang kedua, kita butuh pemimpin-pemimpin yang siap menghadapi munculnya advanced robotic, virtual reality, bitcoin dan cryptocurrency. Kalau pemimpinnya terkaget-kaget, enggak cepat merespons, enggak cepat mempelajari perubahan-perubahan itu, ya kita ditinggal," ujar Jokowi.

Baca juga: Kata Presiden Jokowi tentang Cepatnya Revolusi Industri 4.0

Ketiga, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu bereaksi cepat dan berorientasi pada hasil. Bukan justru berorientasi pada prosedur.

Kita juga butuh pemimpin goal oriented, result oriented. Bukan prosedur oriented yang bertele-tele, berbelit-belit, yang bertahun-tahun, berminggu-minggu atau berbulan-bulan, mengurus izin. Sudah enggak musimnya lagi seperti itu," ujar Jokowi.

Terakhir, Indonesia harus mempunyai pemimpin yang mampu berkolaborasi dari seluruh elemen bangsa.

Kompas TV Pernyataan Airlangga Hartarto soal Presiden Jokowi dua periode disampaikan saat memberi sambutan di GIIAS 2018.



 

 

 


Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Krisiandi