JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Ayushita menjadi satu dari 16 seniman yang turut mendukung gerakan anti kekerasan berbasis gender dan seksual yang digaungkan dalam acara Enam Belas Film Festival atau 16FF.

Dalam jumpa pers 16FF di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018), Ayushita mengaku bahea dirinya pernah mengalami kekerasan ketika masih duduk di bangku sekolah.

"Kenapa saya mau tergabung di acara ini? Sedikit banyak saya punya kesamaan pola pikir sama Teh Nia Dinata tentang hal ini. Dan kebetulan saya adalah salah satu korban kekerasan pada saat saya SMP yang dilakukan oleh mantan pacar saya," kata Ayu.

Awalnya Ayu tidak berani bersuara tentang apa yang terjadi pada dirinya. Namun lambat laun, Ayushita berhasil keluar dari masalah itu. Menurut Ayu, gerakan ini perlu dilakukan secara terus-menerus.

Baca juga: Ayushita Merasakan Keberuntungan Selama di Italia

"Saya sudah mulai terbuka sekitar ya lima tahun lalu saya akhirnya bilang, dulu saya selalu cerita (korbannya) 'teman saya' tapi kebetulan juga ibu saya salah satu konsultan LSM perempuan," tutur Ayu.

"Jadi saya pikir ini bukanlah hal yang dilakukan hanya setahun sekali, ini memang harus terus-menerus," sambungnya.

Melalui pengalaman pahitnya itu, Ayu ingin mengajak mereka yang pernah mengalami hal yang sama untuk berani bersuara ke tempat yang tepat.

"Cerita itu maksudnya aku pengin kayak, aku aja bisa, ya memang aku tahu hal ini buka semestinya diulang-ulang ceritanya bukan," tutur Ayu.

"Cuma memang di saat tertentu seperti sekarang aku tuh pengin mengajak orang-orang yang mungkin mengalami hal yang sama secara psikis secara fisik, let's speak up, karena ketika kita berani mengungkapkan di situ ada jalan," lanjutnya.

"Tapi ungkapinnya ke tempat yang benar, yang memang tahu bagaimana cara menanggulanginya," tambah Ayu lagi.

Baca juga: Ayushita Pilih jadi Artis Ketimbang Kerja di Balik Layar