Jokowi: Berarti Mereka yang Antek Indonesia...

Sabtu, 3 November 2018 | 13:20 WIB

Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar Suryakencana, Bogor, Rabu (31/10/2018) malam.Biro Pers Setpres Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar Suryakencana, Bogor, Rabu (31/10/2018) malam.

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo menepis tuduhan mengenai dirinya "antek aseng" alias lebih condong ke Tiongkok selama menjabat presiden.

Hal itu diungkapkan dalam pidatonya di acara deklarasi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Repnas, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).

"Tenaga kerja China di Indonesia ada 24.000. Hati -hati, jangan ada lagi yang bilang 10 juta. Tenaga kerja Indonesia di China sendiri ada 80.000. Belum ditambah di Hong Kong dan Taiwan. Mungkin ada 200.000-an," ujar Jokowi.

Baca juga: Soal Tenaga Kerja Asing Ilegal, Laporkan ke Sini!

"Lalu yang antek aseng yang mana? Kalau dibalik ya, tenaga kerja Indonesia di sana lebih banyak. Berarti mereka yang di sana yang antek-antek Indonesia, kalau bicara antek-antekan," lanjut dia.

Jokowi mengatakan bahwa isu 10 juta tenaga kerja asal China menyerbu Indonesia itu berawal dari perkembangan ekonomi negara tirai bambu itu yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Tarik Turis China, Semarang-Nanjing Jalin Kerja Sama Kota Kembar

Dampaknya, 180 juta warga Tiongkok berlibur ke penjuru dunia setiap tahunnya.

"Lalu saya bertanya-tanya, kita (Indonesia) apa enggak bisa dapat (sebagai tujuan turis China)? Saya minta dong ke Presiden Xi Jinping, minta 10 juta," ujar Jokowi.

Baca juga: 15 Kota di Dunia dengan Pariwisata Sebagai Tulang Punggung Ekonomi

"Nah, sejak saat itulah dipelintir, masuklah itu isu 10 juta tenaga kerja Tiongkok masuk di Indonesia. Padahal, secara keseluruhan, tenaga kerja asing di Indonesia kecil sekali, hanya 1 persen," lanjut dia.

Pernyataan Jokowi itu disambut peserta deklarasi dengan tepuk tangan dan sorak sorai.


Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Andri Donnal Putera