Pasca Tsunami, Panglima TNI dan Kapolri Terbang ke Palu

Sabtu, 29 September 2018 | 10:12 WIB

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto kembali mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (23/8/2018).Kompas.com/YOGA SUKMANA Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto kembali mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (23/8/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan terbang ke Sulawesi Tengah untuk memimpin langsung pasukan TNI-Polri dalam penanganan pasca gempa dan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut.

"Yang akan berangkat, Panglima TNI, Kapolri, dan beberapa tim teknis juga," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Novyan Samyoga di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Penerbangan tersebut akan menggunakan pesawat Boeing 737-1306 yang bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Selain itu, menurut Samyoga, akan diberangkatkan juga pesawat Hercules yang mengangkut pasukan, logistik, hingga relawan dan wartawan.

Baca juga: Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu, dari Jenazah di Pantai hingga Bantuan Pemerintah

"Hercules sekarang lagi di Bandung setelah test flight pesawat ke Halim untuk dukung pergerakan pasukan, sukrelawan, dukungan logistik, dan wartawan," kata dia.

Kendati demikian, saat ini masih dipastikan apakah pesawat bisa mendarat di Bandara Mutiara Sis Al-jufri di Palu. Sebab, tower di bandar tersebut rusak akibat gempa sehingga belum bisa digunakan untuk komunikasi.

"Padahal dengan tidak ada komunikasi, pesawat tidak akan bisa masuk," kata dia.

Jika nantinya saluran komunikasi untuk pesawat di Palu sudah bisa diakses, maka Samyoga memastikan pesawat akan langsung bertolak mengirimkan bantuan dari Jakarta.

Baca juga: Tower Bandara di Palu Rusak, Pesawat Belum Bisa Mendarat

"Tahap awal memang military aircraft dulu, kalau sudah bisa dipastikan aman, baru sipil bisa akses juga," ucap dia.

Gempa yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), berkekuatan magnitudo 7,4. Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA.

Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.

Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA.

Kompas TV Berikut adalah pernyataan Kadispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Novyan Samyoga.




Penulis : Ihsanuddin
Editor : Sabrina Asril