3 Fakta Terbaru Tsunami Palu, Trauma hingga Bertahan di Jalan

Jumat, 28 September 2018 | 23:42 WIB

Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).BNPB-Sutopo Purwo N Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

KOMPAS.com - Sebagian warga Kota Palu malam ini harus mengungsi pascaterjadinya tsunami akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah.

Hingga saat ini masih banyak warga di Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, masih bertahan di jalan pasca gempa bermagnitudo 7,7 pada hari Jumat (28/9/2018).

Selain itu, komunikasi lumpuh dan listrik di Kota Palu masih belum pulih. 

Berikut fakta terbaru Kota Palu pasca-gempa di Donggala.

1. Warga memilih bertahan di jalan pasca gempa

Warga berada di luar rumahnya pasca terjadi gempa bumi di kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter dan susulan sebesar 7,7 skala richter mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.ANTARA FOTO/MOHAMMAD HAMZAH Warga berada di luar rumahnya pasca terjadi gempa bumi di kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter dan susulan sebesar 7,7 skala richter mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.

Salah satu warga Kecamatan Palu Timur, Miftah, mengatakan, banyak warga masih berkumpul di jalan pasca-gempa bermagnitudo 7,7, Jumat (28/9/2018).

Sebagian besar rumah mereka roboh setelah gempa terjadi. Sementara itu, mereka yang rumahnya masih berdiri takut kembali ke rumah karena gempa susulan terus terjadi.

"Sampai saat ini (pukul 21.45 Wita), kami masih merasakan ada guncangan gempa setiap lima menit. Rumah kami roboh, rumah tetangga juga. Kami sekarang hanya berkumpul di jalan, hanya di sini yang aman," ungkap Miftah yang akhirnya bisa dikontak dari Gorontalo.

Menurut dia, gempa susulan masih terus terjadi. Selain itu, jaringan listrik masih padam dan jaringan komunikasi terganggu.

Oleh karena itu, warga setempat tidak bisa berbuat banyak, terutama dalam mengevakuasi korban.

"Katanya ada di lokasi sebelah ada tertimpa bangunan, tapi kami mau mencarinya juga kesulitan karena gelap sekali di sini," ungkap dia.

Baca Juga: Warga Palu: Kami Rasakan Guncangan Gempa Setiap 5 Menit

2. Komunikasi terputus, warga cemas

Petugas medis mengobati warga yang terluka akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). dok BNPB Petugas medis mengobati warga yang terluka akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Gempa beruntun yang terjadi di Donggala, membuat jaringan telekomunikasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengalami blackout.

Hal itu dirasakan Rosyid, warga Gorontalo. Ia mengaku terputus komunikasinya dengan sang istri yang sedang bekerja di Palu.

"Sehabis Maghrib, pas dengar ada kabar gempa, tadi saya coba kontak istri saya. Tapi sulit nyambung, ada 20 kali mencoba tidak berhasil. Sempat nyambung selama beberapa detik, kedengaran suara istri saya menangis, tetapi setelah itu terputus," tuturnya, Jumat malam.

Warga di Gorontalo lainnya juga mengakui kesulitan untuk menghubungi keluarga mereka di palu akibat jaringan yang putus.

"Kami juga belum bisa menghubungi keluarga kami di Palu. Semua jaringan telekomunikasi putus," kata Budi Muda, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Jaringan "Blackout" Pasca-gempa, Komunikasi dengan Palu Terputus

3. Jaringan listrik mati di Palu dan Donggala

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/8/2018).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/8/2018).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), mengakibatkan jaringan listrik terputus.

Dampaknya, jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi.

"Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah," kata Sutopo dalam siaran pers, Jumat malam.

"Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Gempa susulan masih terus berlangsung," tambah Sutopo.

Sutopo mengatakan, operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat.

Kemkominfo juga telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.

Seperti diketahui, gempa mengakibatkan tsunami yang menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala.

Baca Juga: BNPB: Komunikasi Lumpuh, Gelap Gulita di Palu dan Donggala

Sumber: KOMPAS.com (Sandro Gatra, Rosyid A Azhar, Caroline Damanik)/ ANTARA

KOMPAS.com Rentetan Gempa Sulawesi Tengah


Penulis : Michael Hangga Wismabrata
Editor : Reni Susanti