Bukalapak: Investasi Amazon di Indonesia Bukan untuk E-commerce

Jumat, 28 September 2018 | 10:38 WIB

Fajrin Rasyid diangkat menjadi Presiden Bukalapak, Senin (25/6/2018).Bukalapak Fajrin Rasyid diangkat menjadi Presiden Bukalapak, Senin (25/6/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid angkat bicara soal rencana investasi perusahaan ritel dunia Amazon di Indonesia. Menurut Fajrin, rencana tersebut bukan untuk membuat e-commerce baru di Tanah Air.

"Saya kurang tahu kalimat persisnya apa, tapi kalau yang saya tangkap dan kebanyakan teman-teman tangkap adalah investasi yang dimaksud adalah terkait AWS atau Amazon Web Service, jadi belum terkait e-commerce," jelas Fajrin di Kantor Bukalapak, Kamis (27/9/2018).

Pendapat Fajrin tersebut tak terlepas dari tidak besarnya nilai investasi yang direncanakan Amazon. Pasalnya Vice President Amazon Werner Vogels mengatakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan investasi sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun di Indonesia.

"Kalau teman-temat lihat 1 miliar dollar AS dalam 10 tahun itu sebenarnya enggak banyak kan. Jadi kalau untuk AWS itu make sense, tapi buat e-commerce menurut saya itu kecil," sambungnya.

Fajrin pun meyakini Amazon bakal membentuk e-commerce di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Ini sama halnya di Singapura yang terlebih dahulu dilakukan dengan membentuk AWS.

"Tapi kalau untuk e-commerce itu artinya ya belum dalam waktu dekat, at least untuk di Indonesia. Kalau lima tahun lagi who knows," pungkas dia.


Penulis : Ridwan Aji Pitoko
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan