Unika Soegijapranata Akan Bangun Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit

Kamis, 20 September 2018 | 09:00 WIB

Rancangan gedung fakultas kedokteran dan rumah sakit Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah. Kompleks itu direncanakan mulai dibangun mulai 2019 mendatang.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Rancangan gedung fakultas kedokteran dan rumah sakit Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah. Kompleks itu direncanakan mulai dibangun mulai 2019 mendatang.

SEMARANG, KOMPAS.com – Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah segera membuka fakultas kedokteran di Ibu Kota Jawa Tengah. Pembukaan Fakultas kedokteran juga dilengkapi dengan rumah sakit tipe C di dalam satu kompleks.

Pembangunan kompleks itu direncanakan oleh Yayasan Sandjojo mulai pada Maret 2019. Melalui bangunan itu, Unika Soegijapranata ingin ikut serta menyediakan tenaga kesehatan yang berkualitas di daerah terluar, terdepan dan tertinggal di negeri ini.

“Kami sudah siapkan lahan 6 hektare untuk kampus Unika. Maret 2019 rencana mulai membangun gedung inovatif program cluster (IPC),” kata Ketua Yayasan Sandjojo Agus Suryono, Rabu (19/9/2018) sore kemarin.

Baca juga: Sabet 5 Medali Emas di Italia, Paduan Suara Unika Semarang Tampil di TV Perancis

Agus mengatakan, bangunan IPC akan menjadi bangunan pertama di kompleks fakultas kesehatan dan rumah sakit. Setelah itu akan dibangun rumah sakit tipe C pada 2020.

“Kalau Menteri memberi izin, kami akan bangun fakultas kedokteran. Jadi nanti ke depan akan jadi satu kompleks,” ujarnya.

Rencana pembangunan satu kompleks akan seluruhnya berdiri pada tahun 2026.

Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir ketika menjadi keynote speech "Relevansi pendidikan dokter untuk mendukung penyebaran dokter ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T)” mengatakan, pihak Kemenristek Dikti mempersilahkan jika kampus ingin membuka fakultas atau program studi baru.

Hanya saja, ia minta agar kualitas layanan dan lulusan diperhatikan.

“Kalau ajukan program, kualitas harus dikawal dengan ketat. Jangan ambil aji mumpung,” katanya.

Kemenristekdikti, kata dia, akan ikut membantu dari sisi administrasi dan persyaratan lain.

“Nanti akan kita didampingi yngg pernah mengajukan. Termasuk dari Unika Soegijapranata. Kalau kekurangan ketika mengajukan itu pasti ada dan nanti bisa diperbaiki,” ucapnya. 


Penulis : Kontributor Semarang, Nazar Nurdin
Editor : Aprillia Ika