Narapidana Rutan Depok Kedapatan Selundupkan Ponsel di Popok Anak

Selasa, 11 September 2018 | 04:27 WIB

Kepala Rutan Cilodong, Bawono Ika Sutomo di Rutan Kelas II B, Cilodong, Depok, Senin (10/9/2018).Kompas.com/Cynthia Lova Kepala Rutan Cilodong, Bawono Ika Sutomo di Rutan Kelas II B, Cilodong, Depok, Senin (10/9/2018).

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang narapidana Rutan Kelas II B Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, kedapatan menyelundupkan ponsel di dalam popok.

Akibat perbuatannya, narapidana ini harus mendekam seorang diri di salah satu kamar isolasi. 

Kepala Rutan Cilodong Bawono Ika Sutomo mengatakan, penyelundupan diketahui ketika petugas melakukan pengecekan tubuh terhadap pengunjung yang hendak menjenguk para narapidana, Senin (10/9/2018) antara pukul 09.00 hingga 12.00.

Petugas mencurigakan gerak-gerik salah satu pengunjung yang membawa anak kecil sekitar umur 3-5 tahun.

"Kami sudah curiga nih dengan ibu-ibu yang bawa anak. Dari gerak gerik sama wajahnya sudah gugup," ucap Bawono di Rutan Kelas II B, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin.

Petugas kemudian memeriksa LS, ibu yang membawa anak dan hendak menjenguk napi di sana.

Bawono mengatakan, LS merupakan istri salah satu narapidana Rutan Cilodong. Setelah diperiksa, ditemukan ponsel ditemukan di popok yang dikenakan anaknya yang masih balita. 

"Setelah kami temuin ada (ponsel) di pampers anaknya, terus kami tanyakan, katanya itu untuk suaminya," ujarnya. 

Kemudian petugas memeriksa AI, suami LS. Kepada petugas, AI mengaku meminta sang istri membawakan ponsel demi kelancaran komunikasi keduanya.

Bawono mengatakan, istri dan anak AI tidak diperbolehkan menjenguk selama beberapa waktu. 

"Sementara waktu si istri ini tidak diperbolehkan menjenguk suaminya dulu sampai waktu yang telah ditentukan. Peraturan ini diberlakukan agar istri dan warga binaan jera. Jadi buat pelajaran juga buat semua warga binaan yang ada di sini," ucap Bawono.

Pihaknya berjanji akan memperketat pengamanan, terutama ketika pemeriksaan pengunjung. 

"Kami akan geledah siapa pun yang masuk ke area pintu utama. Selain itu, kami juga akan razia kamar-kamar warga binaan dua kali seminggu secara rutin," katanya. 


Penulis : Cynthia Lova
Editor : Kurnia Sari Aziza