Hari Ini dalam Sejarah: Pertama Mengudara, TVRI Siarkan Pembukaan Asian Games 1962

Jumat, 24 Agustus 2018 | 17:00 WIB

Gedung TVRI yang akan berfungsi sebagai pusat produksi Dok. Kompas Gedung TVRI yang akan berfungsi sebagai pusat produksi

KOMPAS.com - Hari ini 56 tahun lalu, tepatnya 24 Agustus 1962, Televisi Republik Indonesia (TVRI) mengudara pertama kali sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia.

Saat itu, TVRI menyiarkan secara langsung pembukaan Asian Games 1962 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Harian Kompas, 21 Agustus 1975, memberitakan, reporter yang menyiarkan adalah Alex Leo.

"Selamat pagi, Biro Radio dan Televisi Organising Commite Asian Games IV," ucap Alex Leo.

Dalam pembukaan Asian Games ke-4 itu, TVRI menampilkan siaran langsung pada pukul 15.17 WIB.

Siaran ditutup pada pukul 16.40 WIB dan dilanjutkan mengudara pada 20.45 WIB. Momentum siaran perdana yang bertepatan dengan pembukaan Asian Games 1962 dijadikan sebagai hari jadi oleh TVRI.

Cerita lahirnya TVRI

Pada 1961, Pemerintah Indonesia berencana memasukkan media massa, khususnya televisi, dalam perencanaan penyelenggaraan Asian Games IV.

Keberadaan televisi dianggap penting untuk menyiarkan pertandingan Asian Games 1962 yang berlangsung di Indonesia ke seluruh penjuru Tanah Air.

Akhirnya, terbit Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan No 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).

SK tersebut diperkuat oleh arahan Soekarno untuk segera mempersiapkan proyek televisi dengan membangun studio di Senayan, membangun dua pemancar 100 watt dan 10 kw dengan tower 80 meter, dan mempersiapkan program terkait pertelevisian.

Pada 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Siaran percobaan ini menggunakan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt.

Saat Asian Games berlangsung, TVRI terus menyiarkan pertandingan berbagai cabang olahraga.

Ketika Asian Games usai pada 4 September 1962, TVRI belum siap dengan program siaran, dan baru kembali mengudara pada 5 September 1962.

Materi siaran adalah film produksi PFN yang hanya memunculkan suara penyiar tanpa gambar.

Durasi siaran 30 menit selama 5 kali seminggu, dari Senin hingga Jumat. Pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, tak ada siaran.

Pada 12 November 1962, TVRI mulai menyiarkan program rutin setiap hari dari studio. Selanjutnya, pada 14 November 1962, siaran langsung piano tunggal Supardi.

Pembangunan stasiun penyiaran daerah dirintis pada 1964, dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang melakukan siaran percobaan.

Dikutip dari Harian Kompas, 7 Juni 1966, siaran percobaan TVRI Yogyakarta diarahkan relay dari Jakarta.

Percobaan teknik kedua adalah percobaan master control. Percobaan awal belum maksimal sehingga gambar sering kabur dan suara tidak terang.

Setelah di Yogyakarta, Stasiun TVRI Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Balikpapan menyusul dibangun.

Pada 1974, TVRI menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan di bawah Direktorat Jenderal Radio, Televisi, dan Film.

Pada era reformasi, TVRI menjadi perusahaan jawatan di bawah Departemen Keuangan. Kemudian, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 TVRI berubah statusnya menjadi PT TVRI (Persero) di bawah Kementerian BUMN.

Peraturan RI Nomor 13 Tahun 2005 menyebutkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kompas TV Kandidat kepala daerah Jawa Timur ungkap sisi lainnya di ROSI.




Penulis : Aswab Nanda Pratama
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary