Trump Temui PM Singapura di Istana untuk Makan Siang Bersama

Senin, 11 Juni 2018 | 12:40 WIB

Presiden AS Donald Trump  dan delegasinya makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan timnya di Istana, kediaman resmi perdana menteri, Senin (11/6/2018). (AFP/Saul Loeb) Presiden AS Donald Trump dan delegasinya makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan timnya di Istana, kediaman resmi perdana menteri, Senin (11/6/2018). (AFP/Saul Loeb)

SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan delegasinya telah tiba di Istana untuk bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Senin (11/6/2018).

Keduanya mengadakan pertemuan bilateral dan makan siang bersama di kediaman resmi PM Singapura itu.

Trump menggunakan mobil kepresidenan AS "The Beast" menuju Istana. Dia meninggalkan Hotel Shangri-La sekitar pukul 11.45 waktu setempat.

Baca juga: Singapura Gelontorkan Dana Rp 209 Miliar untuk Pertemuan Trump-Kim

Iring-iringan lebih dari 30 kendaraan mengawal kedatangan Trump ke Istana.

Jurnalis dan juru kamera telah bersiap di sekitar hotel dan Istana untuk menunggu Trump sejak 10.30 waktu setempat.

Selain bertemu Lee, Trump juga akan berjumpa dengan staf kedutaan besar AS di Singapura.

Seperti diketahui, orang nomor satu di AS itu akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un besok di Pulau Sentosa.

Laporan media menyebut, sebelum duduk untuk berunding pada Selasa (12/6/2018), Trump berniat untuk bertemu sebentar secara pribadi dengan Kim sebentar.

Sumber anonim menyatakan, kedua pemimpin akan bertatap muka sebentar hanya bersama dengan penerjemah tanpa ditemani pejabat pembantu.

Trump yakin jika dalam menit pertama Kim bakal serius menyerahkan semua senjata nuklirnya.

Baca juga: Dukung Pertemuan Trump-Kim Jong Un, Jepang Kirim Delegasi ke Singapura

Dalam perundingan nanti, Trump bakal didampingi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, sementara Kim Jong Un bersama adiknya, Kim Yo Jong, dan orang kepercayaannya, Kim Yong Chol.

"Kami tetap berkomitmen pada denuklirisasi di Semenanjung Korea secara penuh, dapat diverifikasi, dan tidak dapat dikembalikan," kicau Pompeo.


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Veronika Yasinta