Trump Batalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un

Kamis, 24 Mei 2018 | 22:49 WIB

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump  AFP PHOTO / SAUL LOEB Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembatalan pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam surat kepada Korut, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Kamis (24/5/2018).

Sebelumnya, dalam kicauannya di Twitter 10 Mei lalu, Trump berkata bakal bertemu dengan Kim di Singapura pada 12 Juni mendatang.

Baca juga: Kepastian Pertemuan Trump-Kim Jong Un Ditentukan Pekan Depan

Namun, dalam surat tersebut, dia menyatakan peluang untuk menggelar pertemuan empat mata nampaknya tidak akan terealisasikan.

"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," tuturnya.

Presiden 71 tahun itu juga menyinggung soal kemampuan nuklir yang selama ini dikatakan oleh Korut. Trump berkata kepunyaan AS jauh lebih besar.

"Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.

Trump melanjutkan, dia berharap dapat bertemu Kim suatu saat nanti. Dia merasa bakal terjadi dialog yang positif jika mereka bertemu.



Presiden asal Partai Republik itu juga berterima kasih karena Kim telah bersedia melepaskan tiga warga negaranya yang ditahan.

"Jika Anda berubah pikiran, tolong jangan ragu untuk menulis surat atau menghubungi saya. Jujur saja, ini adalah momen paling menyedihkan dalam sejarah," lanjutnya.

Sikap Korut menjadi keras dalam dua pekan terakhir setelah AS dilaporkan menggelar latihan militer dengan Korea Selatan (Korsel).

Selain itu, Pyongyang juga tidak bisa menerima ucapan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, yang berujar penanganan nuklir Korut hanya bisa dilakukan lewat model Libya.

Korut kemudian membalas dengan tidak elok membandingkan kapasitas nuklir mereka dengan Libya. Korut mengklaim telah mencapai status sebagai pemilik senjata nuklir.

Latihan militer yang digelar dan ucapan Bolton membuat Korut melalui medianya, KCNA, mengancam bakal membatalkan pertemuan dengan AS.

Baca juga: Gedung Putih Bantah Terbitkan Koin Bergambar Trump-Kim Jong Un


Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo