Warga Tolak Pemakaman Pelaku Bom Gereja, Risma Minta Fatwa MUI

Jumat, 18 Mei 2018 | 17:10 WIB

Wali kota Surabaya Tri RismahariniKOMPAS.com/Achmad Faizal Wali kota Surabaya Tri Rismaharini

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal penolakan warga terhadap rencana pemakaman jenazah pelaku bom bunuh diri di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gedhe, Surabaya.

"Saya sudah berkirim surat kepada MUI untuk minta fatwa, agar menjelaskannya lebih mudah kepada warga, kita tunggu saja apa nanti fatwanya," kata Risma di Convention Hall Surabaya, Jumat (18/5/2018).

Risma mengaku tidak berani mengambil keputusan soal peristiwa itu, maka menurut dia, meminta fatwa dari MUI adalah jalan terbaik.

"Semoga bisa mengurangi potensi gesekan dengan warga karena ini sulit bagi saya," ucap Risma.

Baca juga: Jenazah Terduga Teroris di Rumah Sakit Tak Kunjung Diambil Keluarga

Seperti diberitakan, warga di sekitar makam Putat Gedhe di Kecamatan Sawahan, Surabaya, memberhentikan proses penggalian sejumlah lubang makam kemarin sore.

Mereka menduga kuat lubang itu untuk makam para pelaku bom bunuh diri gereja di Surabaya.

Komplek pemakaman umum Putat Gedhe berlokasi di Kelurahan Putat Gedhe, Kecamatan Sawahan Surabaya.

Baca juga: Cerita Suami Istri yang Ditangkap Polisi karena Dikira Terduga Teroris

Lokasi tersebut kerap digunakan untuk memakamkan jenazah yang tidak beridentitas. Puluhan korban kapal tenggelam yang ditumpangi imigran gelap asal Timur Tengah pernah dimakamkan di komplek makam tersebut pada 2012 lalu.

Kompas TV Penangkapan terduga teroris juga berlangsung di Mojokerto, Jawa Timur.




Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Editor : Farid Assifa