Al Azhar Mesir Akan Kirim Dosen untuk Mengajar di UIII

Jumat, 27 April 2018 | 17:04 WIB

Menko PMK Puan Maharani bertemu Grand Sheikh Al-Azhar, Ahmad Mohamed Tayeb, di Kairo, Mesir Kamis (26/4/2018).Humas Kemenko PMK Menko PMK Puan Maharani bertemu Grand Sheikh Al-Azhar, Ahmad Mohamed Tayeb, di Kairo, Mesir Kamis (26/4/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Al Azhar Mesir akan mengirim dosennya untuk mengajar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Rencana ini muncul setelah Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani membahas rencana kerja sama pembangunan Islam dengan Grand Sheikh Al-Azhar, Ahmad Mohamed Tayeb, di Kairo, Mesir Kamis (26/4/2018).

Universitas Islam Internasional Indonesia dibangun pemerintah Indonesia di lahan 142,5 hektare di Cimanggis, Depok.

Kedepannya, diharapkan UIII menjadi pusat kajian Islam internasional dan tempat mempelajari peradaban Islam bagi seluruh mahasiswa dari dalam dan luar negeri.

(Baca juga : Presiden Keluarkan Perpres Pendirian Universitas Islam Internasional)

Oleh karena itu, menurut Puan, kampus tersebut akan membutuhkan tenaga pengajar yang kompetitif di bidangnya.

Sehingga terbuka peluang melakukan kerja sama dengan para pengajar di Universitas Al Azhar untuk ikut mengembangkan UIII.

Grand Sheikh menyambut baik tawaran Puan tersebut.

"Insya Allah, Al Azhar siap mengirim dosen ikut mengajar di UIII agar cepat berkembang. Sangat senang bertemu dengan keluarga Bung Karno," ujar Grand Sheikh dalam pertemuan dengan Puan, sepeti dikutip siaran pers Kemenko PMK.

(Baca juga : Universitas Islam Internasional Indonesia Diharapkan Kurangi Intoleransi)

Puan mengapresiasi komitmen Al Azhar mengirim pengajar ke Indonesia dan menyediakan beasiswa untuk para ustaz.

Saat ini, ada sekitar 4.600 mahasiswa Indonesia yang belajar di Al Azhar.

Puan menyampaikan rasa bangganya karena banyak alumni Al Azhar menjadi tokoh masyarakat saat kembali ke Indonesia.

"Pemerintah ingin mengembangkan kurikulum Islam yang moderat di Indonesia, yang dimulai sejak SD hingga perguruan tinggi. Al Azhar bisa berperan aktif dalam pengembangan kurikulum tersebut," ujar Puan.

Dalam kesempatan tersebut, Puan turut menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo serta Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Megawati Soekarnoputri.

Pesan itu agar Grand Sheikh Al Azhar menjadi pembicara utama dalam forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyat al-Islam (HLC-WMS) di Bogor, pada 1-3 Mei 2018.

"Terima kasih atas undangan Presiden RI untuk hadir dalam pertemuan di Jakarta dan terima kasih juga atas undangan Ibu Megawati," kata Grand Sheikh.

Grand Syeikh juga mengungkapkan kebahagiaannya bertemu cucu Presiden pertama RI Soekarno.

Sebagai bentuk penghormatan membangun hubungan Indonesia-Mesir, Al Azhar telah memberikan gelar Doktor Honoris Causa pada Bung Karno.

"Saya sangat mengenal Bung Karno sejak sekolah di SMA dan saya senang sekali hari ini bisa ketemu dengan cucu Bung Karno. Kita tahu bahwa Sukarno sebagai inisiator KTT Asia Afrika di Bandung," ujar Grand Sheikh.


Penulis : Ihsanuddin
Editor : Sandro Gatra