BKSDA Riau Pasang 12 Perangkap untuk Tangkap Harimau Bonita

Jumat, 16 Maret 2018 | 12:46 WIB

Petugas gabungan memasang perangkap harimau di Kecamatan Palangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.Kompas.com/Citra Indriani Petugas gabungan memasang perangkap harimau di Kecamatan Palangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim penyelamat harimau sumatera terus menambah jumlah box trap atau perangkap untuk menangkap harimau sumatera bernama Bonita.

Kini, petugas telah memasang 12 box trap di kawasan perlintasan Bonita. Perangkap itu diberi umpan hewan, seperti kambing, anjing, dan babi hutan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan, di sekitar box trap juga dipasang kamera trap.

"Lebih dari 15 unit kamera trap dipasang untuk memantau box trap," kata Suharyono, Jumat (16/3/2018).

Dia menyebutkan, sesekali Bonita melintas dan sempat berhenti di box trap yang terekam kamera trap.

Namun, Bonita sepertinya belum "tergoda" dengan umpan yang ada di dalam perangkap tersebut.

"Selain box trap. Tim medis di lapangan juga sudah mencoba memancing dengan umpan yang telah dicampur zat adiktif. Namun, cara ini juga belum berhasil," ujar Suharyono.

Baca juga: BKSDA Riau Tidak Menjamin Bisa Tangkap Harimau Bonita dalam 7 Hari

Dengan demikian, langkah yang terakhir diambil yaitu dengan penembakan bius. Meski demikian, tim BBKSDA Riau, Polres dan Kodim Inhil, WWF, perusahaan, dan warga belum berhasil menangkap Bonita.

"Penembakan bius akan kami lakukan apabila jarak dan lokasi sudah memungkinkan," ucap Suharyono.

Namun, dia mengaku tim di lapangan saat ini terus mencoba menangkap Bonita dengan target dalam keadaan hidup.

"Kami tidak mau membunuh ataupun melukai Bonita. Karena setelah ditangkap akan kami observasi dan dilepasliarkan lagi," terang Suharyono.

Adapun untuk melindungi warga, selama upaya penangkapan harimau ini dilakukan, sejumlah petugas telah disiagakan di sekitar kawasan konflik tersebut, serta rambu peringatan dipasang di sejumlah titik yang sering dilintasi Bonita.

"Masyarakat juga diminta selalu waspada untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa," tutur Suharyono.

Baca juga: Tangkap Harimau yang Tewaskan Warga di Riau, Tim Gabungan Dirikan Dua Posko

Kompas TV Korban diterkam saat hendak menuju lokasi proyek pembangunan penangkaran sarang burung walet.



Penulis : Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani
Editor : Erwin Hutapea