1. Penyidik Polri Dituduh Curi 1 Miliar Ringgit di Kapal Equanimity
Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto membantah pemberitaan salah satu media massa di Malaysia yang dianggap menyudutkan Polri.
Media berbasis online tersebut menulis, penyidik Bareskrim Polri mengambil uang 1 miliar ringgit saat menggeledah kapal pesiar mewah Equanimity yang diamankan di Pelabuhan Benoa, Bali pada 28 Februari 2018.
"Media itu justru melakukan framing pemberitaan, menjadi, 'Penyiasat Indonesia menjumpai 1 Billion Ringgit Tersimpan Rapi di Kapal Jo Lo. Siap Berbalut Kertas Hadiah. Untuk siapa ya, Pak?'," kata Ari mengutip pemberitaan yang ia maksud melalui keterangan pers, Rabu (7/3/2018).
Ari mempertanyakan kredibilitas media itu. Pasalnya, berita itu hanya bersumber pada screenshot status salah satu akun di Facebook. Adapun screenshot itu tidak menampilkan identitas akun Facebook-nya. "Bahkan, juga tidak ada nama si pembuat status itu," ujar Ari.
Baca selengkapnya: Penyidik Dituduh Curi 1 Miliar Ringgit di Kapal Equanimity, Ini Kata Kabareskrim
2. Kisah Anak Pemecah Batu Menangis Cium Kaki Ayah
Seorang polisi muda, Bripda Asrul (20) mencium kedua kaki ayahnya, Syamsuar (45), setelah dilantik menjadi polisi.
Dia bersyukur karena bisa menuntaskan pendidikan selama 7 bulan di SPN. Bripda Asrul lalu menangis dan terharu atas perjuangan dan jerih payahnya sebagai pekerja pemecah batu untuk bisa mengantarkan dirinya menjadi seorang polisi.
"Minta maaf Pak kalau ada salahku. Ini saja yang bisa saya kasih, jadi polisi," kata Asrul lalu berdiri dan memeluk erat ayahnya.
Suasana yang mengharu biru itu langsung mengundang perhatian polisi baru lain dan ratusan anggota keluarga dan hadirin yang hadir dalam acara ini. Sejumlah orang pun terus-menerus menyeka air matanya.
Baca selengkapnya: Anak Pemecah Batu Menangis Cium Kaki Ayah setelah Resmi Dilantik Jadi Polisi
3. Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin dari Zaman Ahok, Djarot, hingga Anies
Pria yang akrab disapa Ahok itu ingin trotoar Sudirman-Thamrin diperlebar menjadi 9-10 meter.
Selain itu, pengelola gedung bertingkat juga diminta membongkar pagar sehingga bisa digunakan untuk kafe-kafe. Ahok bahkan sudah meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota pada 17 Oktober 2016.
Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hang out yang akan ditempatkan di sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin.
"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," ujar Ahok saat itu.
Ahok mengatakan, ini merupakan kompensasi bagi pengelola gedung yang mau membongkar pagar. Mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe seperti JakBistro.
"Pagar yang dia buka boleh buat dia menaruh model-model seperti JakBistro ini, jadi Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa berjualan, seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok," kata Ahok.
Baca selengkapnya: Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin dari Zaman Ahok, Djarot, hingga Anies
4. Tingkah Laku Harimau yang Memangsa Jumiati Berubah
Binatang buas itu kerap muncul di permukiman warga setempat. Bahkan, tim di lapangan yang berupaya menangkap juga sering bertemu harimau tersebut.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengungkapkan, harimau yang diduga memangsa Jumiati telah berubah tingkah lakunya.
"Dari hasil perjumpaan kita, diambil beberapa kesimpulan antara lain, dicurigai harimau sumatera yang memangsa warga (Jumiati) itu si Bonita yang kita beri nama sebelumnya dan berjenis kelamin betina," tutur Suharyono saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (6/2/2018).
Dia mengatakan, harimau tersebut diamati secara terus menerus. Hal itu dilakukan untuk upaya observasi atau penyelamatan harimau.
Baca selengkapnya: Tingkah Laku Harimau yang Memangsa Jumiati Berubah, Ini Penyebabnya
5. Ini 10 Orang Terkaya di Indonesia Versi "Forbes"
Forbes pun memuat daftar orang-orang terkaya di Indonesia. Tahun ini, Hartono bersaudara, yakni R Budi dan Michael Hartono, tetap berada pada peringkat teratas daftar tersebut.
Mengutip Forbes, Rabu (7/3/2018), Budi berada pada peringkat ke-69 daftar orang terkaya di dunia untuk tahun ini. Sementara itu, Michael berada pada peringkat ke-75.
Kekayaan Budi mencapai 17,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 238,38 triliun (kurs Rp 13.700 per dollar AS). Sementara Michael 16,7 miliar dollar AS atau Rp 228,79 triliun.
Baca selengkapnya : Ini 10 Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes
Penulis | : | |
Editor | : | Amir Sodikin |