3 Alasan Bali United Mundur dari Piala Gubernur Kaltim

Minggu, 18 Februari 2018 | 19:59 WIB

Selebrasi gol Bali United ke gawang SFC yang dicetak Demerson Bruno Costa (berlutut) pada laga semifinal Piala Presiden di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (14/2/2018).BOLASPORT.com/YAN DAULAKA Selebrasi gol Bali United ke gawang SFC yang dicetak Demerson Bruno Costa (berlutut) pada laga semifinal Piala Presiden di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (14/2/2018).

KOMPAS.com - Bali United, yang baru saja menjadi runner-up Piala Presiden 2018, menyatakan diri mundur dari turnamen pramusim Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018. Tak ada pelatih dan kehilangan pemain yang mengikuti pemusatan latihan tim nasional Indonesia menjadi alasan.

Dalam undian turnamen tersebut, Bali United menempati Grup. Mereka akan bersaing dengan Persiba Balikpapan, Borneo FC dan Arema FC.

Pihak Bali United mengatakan bahwa ada tiga alasan utama sehingga mereka mengundurkan diri dari PGK 2018. Pertama, tidak ada tim pelatih yang menangani tim. Kedua, Bali United ditinggal enam pilarnya mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia U-23.

Terakhir, Bali United memilih fokus menghadapi lanjutan babak penyisihan grup Piala AFC.

(Baca Juga: Sandiaga Uno: SUGBK Stadion Kelas Dunia, Penontonnya Kelas Tarkam)

"Perkembangannya, tidak jadi. Alasannya, satu memang pemain dipanggil Timnas ada enam orang," kata pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro.

Widodo mengaku ditinggal dua asistennya dengan alasan pribadi masing-masing.

"Di dalam kepelatihan pastinya terpecah, tadinya ada Hans Peter Schaeller dan Wayan Arsana. Ternyata Wayan Arsana ambil juga lisensi B AFC. Hans Peter Schaeller juga mau pulang ke Austria, orangtuanya sakit,” kata Widodo.

Setelah Piala Presiden 2018, pelatih asal Cilacap ini meliburkan pemainnya hingga Selasa (20/2/2018) pagi WITA.

"Tim diliburkan sampai Selasa sore. Latihan Selasa sore untuk Persiapan AFC sendiri," tutur Widodo. (Stefanus Aranditio)


Penulis : Aloysius Gonsaga AE
Editor : Aloysius Gonsaga AE