Pria Korea Utara Memohon agar China Tak Deportasi Keluarganya

Senin, 13 November 2017 | 16:41 WIB

Foto Lee bersama keluarganya yang terancam dideportasi dari China dan dihukum mati di Korea Utara.BBC Foto Lee bersama keluarganya yang terancam dideportasi dari China dan dihukum mati di Korea Utara.

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang pria asal Korea Utara memohon pada Presiden China Xi Jinping agar tidak memulangkan secara paksa istri dan anaknya ke Korea Utara.

Pria yang ingin disebut sebagai Lee itu mengatakan bahwa istri dan anaknya akan dikurung di penjara politik atau bahkan dihukum mati jika kemnbali ke Korea Utara.

Istri Lee dan anak laki-lakinya yang masih berusia empat tahun diketahui berada dalam kelompok 10 warga Korea Utara yang ditahan polisi China karena menerobos masuk perbatasan.

Baca juga: Cerita Pelarian Penembak Italia Selama Hampir Sebulan di Kampungnya

Lee, yang kini tinggal di Korea Selatan, telah lebih dulu melarikan diri dari Korea Utara pada 2015 lalu.

Dia sempat merekam kisah pelariannya dan mengirimkannya kepada BBC.

"Saya berharap Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump dapat memikirkan anak saya seperti cucu mereka sendiri dan mengirimnya ke negara bebas Korea Selatan," kata Lee diberitakan BBC.

"Kami mohon tolong kami. Selamatkan keluarga saya dari pemulangan paksa. Sebagai seorang ayah, saya memohon kepada kedua pemimpin tersebut untuk menolong kami," tambahnya.

Lee mengaku selalu terbayang-bayang wajah anaknya dalam penahanan.

"Saya bisa mendengar anakku memanggil namaku, menangis. Saya tidak bisa diam saja dan tak melakukan apapun," kata Lee.

Sebanyak 10 orang pelarian telah ditahan dalam penggerebekan sebuah rumah persembunyian di utara China pada 4 November 2017 lalu.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengaku tidak mengetahui detail tentang kasus tersebut.

Namun Chunying mengatakan, China konsisten menjunjung hukum internasional dan azas kemanusiaan dalam mengatasi permasalahan seperti itu.

Baca juga: Pelarian Massal dari Penjara di Lae, 17 Napi Ditembak Mati, 57 Buron


Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana