Senjata Elektromagnetik Korut Bisa Musnahkan 90 Persen Penduduk AS

Selasa, 24 Oktober 2017 | 12:10 WIB

Foto handout ini dirilis oleh US Forces Korea (USFK) menunjukkan sistem pertahanan M270 menembakkan sebuah misil taktis MGM-140 ke arah Laut Jepang (Laut Timur), dari sebuah lokasi yang tidak diketahui di pantai timur Korea Selatan, Rabu (5/7/2017). Peluncuran itu dilakukan Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai respons peluncuran misil balisktik antarbenua yang dilakukan Korea Utara pada Selasa, 4 Juli kemarin.AFP PHOTO AND USFK / HANDOUT Foto handout ini dirilis oleh US Forces Korea (USFK) menunjukkan sistem pertahanan M270 menembakkan sebuah misil taktis MGM-140 ke arah Laut Jepang (Laut Timur), dari sebuah lokasi yang tidak diketahui di pantai timur Korea Selatan, Rabu (5/7/2017). Peluncuran itu dilakukan Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai respons peluncuran misil balisktik antarbenua yang dilakukan Korea Utara pada Selasa, 4 Juli kemarin.

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Korea Utara bisa menggunakan gelombang elektromagnetik (EMP) untuk menyerang dan memusnahkan 90 persen populasi Amerika Serikat.

Sebagian besar warga AS akan tewas disebabkan kelaparan, penyakit, dan keruntuhan sosial.

Sebuah serangan EMP yang tak membutuhkan presisi seperti senjata nuklir, bisa menciptakan bencana di seluruh wilayah AS.

Hal ini disampaikan Peter Vincent Pry, mantan ahli strategi nuklir CIA di hadapan sub-komite Keamanan Dalam Negeri Kongres AS.

Baca juga : Setelah Guam, Korea Utara Ancam Hancurkan Australia

Pry yang bekerja sebagai kepala staf komisi EMP kongres juga merupakan salah satu penulis laporan yang dirilis Oktober lalu ini.

Dalam wawancara dengan majalah Forbes, dia menjelaskan hulu ledak EMP tak perlu kembali masuk ke atmosfer Bumi untuk diledakkan dan menghasilkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi.

Gelombang elektronik dengan frekuensi tinggi ini bisa menghancurkan berbagai jenis perangkat elektronik.

"AS bisa menjaga kehidupan 250 juta warganya karena adanya teknologi modern," kata Pry.

"Sebuah serangan EMP bisa memutus aliran listrik selama setahun bisa menghancurkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyokong populasi yang besar," tambah dia.

Dalam skenario terburuk, pasilan makanan di berbagai toko eceran akan habis dalam tiga hari demikian juga persediaan makanan nasional yang disiapkan untuk 30 hari.

"Dalam satu satu tahun, diperkirakan setidaknya 90 persen populasi Amerika Serikat akan musnah," lanjut Pry.

Namun, pakar lain tak terlalu yakin Korea Utara memiliki kapabilitas untuk menyerang AS dengan menggunakan senjata EMP.

Baca juga : Sejarah Pengembangan dan Uji Coba Senjata Nuklir Korea Utara

"Prediksi terkait korban jiwa besar-besaran agak tak masuk akal untuk saat ini," kata James Clay Moltz, pakar keamanan nasional di Program Pascasarjana Angkatan Laut di California, juga kepada Forbes.

Pada 30 September lalu, komisi EMP Kongres AS dibubarkan setelah bekerja selama 16 tahun, meski baru-baru ini Korut mengklaim telah mengembangkan senjata termo-nuklir yang bisa diledakkan di angkasa untuk menciptakan gelombang elektromagnetik.



Penulis : Ervan Hardoko
Editor : Ervan Hardoko