KPAI: Acara Nonton Bareng Film G30S/PKI di Sekolah Perlu Dikaji Ulang

Rabu, 20 September 2017 | 14:33 WIB

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto dan para komisioner di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto dan para komisioner di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto berpendapat, penting bagi anak-anak untuk belajar sejarah Indonesia, salah satunya mengenai Gerakan 30 September atau yang dikenal dengan istilah G30S/PKI.

Namun, tidak berarti mereka perlu menonton tayangan tersebut karena film itu kurang pas sebagai tontonan anak di bawah umur.

"Jika kekerasan dan kekejaman dipertontonkan, mudaratnya lebih banyak dibandingkan dampak positifnya. Maka, rencana nonton bareng film G30S/PKI di sejumlah sekolah perlu dipikirkan ulang," kata Susanto melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (20/9/2017).

Lihat juga: Ketum PPP Setuju Film G30S/PKI Disempurnakan

Menurut Susanto, untuk memberi pemahaman sejarah kepada anak tentang G30S/PKI, diperlukan metode yang berbeda dibandingkan hanya sekadar menampilkan film soal kejadian tersebut. Seruan agar rencana nonton bareng di sekolah dipikirkan lagi berdasarkan pertimbangan banyak adegan yang kurang pas dilihat oleh anak-anak dalam film itu.

"Film G30S/PKI sarat dengan ragam kekerasan dan sadisme. Usia anak itu, lekat dengan peniruan. Perkembangan cara pikir dan bersikap pada anak lebih banyak distimulus oleh proses lingkungan termasuk apa yang ditonton mereka," kata Susanto.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya memerintahkan jajarannya memutarkan film G30S/PKI dalam rangka pembelajaran sejarah terhadap generasi muda masa kini. Gatot turut menyoroti maraknya berita-berita bohong atau hoaks yang berkembang liar saat ini.

Baca juga: Soal Film G30S/PKI, Panglima TNI Sebut Ide Presiden Jokowi Luar Biasa


Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Egidius Patnistik