Info Bocor, Banyak Apotek di Depok Tutup Saat Razia Obat Keras

Jumat, 15 September 2017 | 20:40 WIB

Razia peredaran obat berbahaya yang dilakukan aparat gabungan dari Satres Narkoba Polresta, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok pada Jumat (15/9/2017) sore.Kompas.com/Alsadad Rudi Razia peredaran obat berbahaya yang dilakukan aparat gabungan dari Satres Narkoba Polresta, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok pada Jumat (15/9/2017) sore.

DEPOK, KOMPAS.com - Aparat gabungan dari Satres Narkoba Polresta, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok menggelar razia obat keras di sejumlah tempat di wilayah kota tersebut pada Jumat (15/9/2017) sore.

Namun, informasi mengenai adanya razia diduga telah bocor. Akibatnya, banyak apotek yang terlihat tutup saat aparat melakukan penyisiran. Dalam kegiatan tersebut, aparat gabungan terbagi menjadi dua tim.

Satu tim bertugas menyisir wilayah timur Kota Depok, sedangkan satu tim lainnya menyisir wilayah barat.

Khusus tim wilayah timur, daerah penyisiran dilakukan mulai dari Jalan Kemakmuran, Jalan Proklamasi, Jalan Keadilan, Jalan Kejayaan, Jalan Bahagia, Jalan Tole Iskandar, dan berakhir di Jalan KSU.

Baca: Tangkap Pengedar, Polisi Sita 170 Butir PCC

Meski wilayah yang disisir cukup luas, terpantau hanya ada dua apotek yang bisa dirazia oleh aparat gabungan.

Satu apotek berlokasi di Jalan Keadilan, dan satu lagi di Jalan KSU. Ditemui usai digelarnya razia, Kasatres Narkoba Polresta Depok Komisaris Malvino Edward Sitohang menduga informasi mengenai adanya razia diduga telah bocor ke para pemilik apotek.

"Karena Depok ini kan kota kecil ya. Jadi ketika kita akan melakukan kegiatan seperti ini, kemungkinan informasinya sudah menyebar," kata Malvino.

Menurut Malvino, razia obat keras dilakukan menyusul adanya kasus tewasnya sejumlah pelajar di Kendari, Sulawesi Tenggara akibat mengkonsumsi obat keras jenis Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC).

Baca: BPOM: Obat PCC Mengandung Karisoprodol yang Dilarang sejak 2013

Dalam razia yang digelar aparat gabungan di Depok, tak ada PCC yang ditemukan. Meski razia tak berlangsung maksimal akibat banyaknya apotek yang tutup, Malvino mengaku tak mempermasalahkannya.

"Yang terpenting dari kegiatan ini bisa menimbulkan efek kejut," ujar Malvino.

Kompas TV Secara eksklusif, inilah pengakuan salah seorang tersangka kasus pengedaran obat terlarang jenis PCC.




Penulis : Alsadad Rudi
Editor : Dian Maharani