"Car Free Day" Jadi Sumber Rezeki bagi Para Pemulung di Jakarta

Minggu, 10 September 2017 | 12:30 WIB

Joni (48) merupakan pemulung yang selalu hadir di CFD Jakarta untuk mengumpulkan botol dan kardus bekasi, Jakarta, Minggu (10/9/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Joni (48) merupakan pemulung yang selalu hadir di CFD Jakarta untuk mengumpulkan botol dan kardus bekasi, Jakarta, Minggu (10/9/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com – Kesibukan lalu lalang warga Jakarta dalam kegiatan Car Free Day (CFD), ternyata menjadi sumber rezeki bagi para pemulung.

Salah satu pemulung bernama Joni (48) sejak Minggu (10/9/2017) pagi berkeliling mencari botol-botol atau pun kardus yang berserakan di jalanan, terutama di jalanan yang digunakan CFD, Jalan Imam Bojol, Jalan Sudirman, Bundaran HI, dan Jalan MH Thamrin.

Pria asal Banten ini mengaku telah puluhan tahun berada di Jakarta dengan menjalani profesi sebagai pemulung.

"Saya udah di Jakarta dari tahun '80-an. Ya kerjanya gini-gini aja, kalau hari Minggu ambilin kardus sama botol-botol," ujar Joni saat ditemui di CFD Jakarta, Minggu.

Joni mengatakan, dia sudah hadir di kegiatan CFD sejak pukul 06.00 WIB, dan akan terus bekerja hingga CFD selesai sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam waktu empat jam di kegiatan CFD ini, Joni bercerita telah mendapatkan rata-rata tiga kantong plastik berukuran besar. Jika ditimban, masing-masing kantong beratnya mencapai 5 kilogram.

Sementara itu, saat botol dan kardus dijual, ia bisa mendapatkan sekitar Rp 3.000 per kilogram.

Joni pun terus berkeliling di sekitaran jalan yang dipergunakan untuk CFD, namun ia mengaku mengutamakan wilayah di dekat Bundaran HI. Sebab, kata dia, pemulung yang bekerja saat itu bukan hanya dia. Banyak pemulung lain yang juga ikut mengadu nasib.

"Kalau di sini kan enggak cuma saya aja, banyak teman-teman yang lain. Jadinya saya ngiter di sini aja," kata Joni.

Pendapatan di hari Minggu, kata Joni memang berbeda dari hari biasanya. Sebab, di hari biasanya ia harus berkeliling lebih jauh untuk mendapatkan hingga lima kantong botol, kardus, dan kertas bekas.

Namun, jika hari Minggu, dia bisa mendapatkan tiga kantong besar hanya dalam waktu empat jam.

"Alhamdulillah (CFD) membantu juga, nggak usah ngiter jauh. Saya di bundaran HI aja tapi sehabis itu keliling lagi," kata dia.

(Baca juga: Mbah Sadiyo, Pemulung yang Sukarela Tambal Lubang Jalan di Sragen)

Pria yang memiliki lima orang anak ini mengadu nasib di Jakarta untuk membiayai keluarganya untuk biaya makan dan biaya sekolah.

"Anak saya ada lima, anak dan istri sih tinggal di Rangkasbitung, Banten. Saya tinggal di (Jalan) Wahid Hasyim, sama teman-teman dari macam-macam daerah," ujar Joni.

Walaupun kondisi jalan di CFD cukup padat, Joni tetap berkeliling dan terus tersenyum. Ketika ada botol bekas yang berhamparan di jalan, sontak ia akan mengambilnya.

Beberapa warga yang tak mau membuang sampah sembarangan berdatangan menghampiri Joni untuk memberikan botol bekas yang sudah kosong.

Selain berkeliling, Joni mengatakan, ia juga menitipkan beberapa plastik di tempat orang berjualan. Sehingga ketika waktu CFD selesai, ia juga mendapatkan botol bekas dari plastik-plastik yang sudah dititipkan.

Kompas TV Pemulung Dirikan Dua Sekolah Gratis




Penulis : Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Editor : Bayu Galih