AHY: Jangan Terlena, Cari Energi Alternatif Lain

Kamis, 15 Juni 2017 | 14:38 WIB

KOMPAS.com / Andi Hartik Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat menghadiri Nongkrong Gaul Bareng AHY di Kota Malang, Rabu (14/6/2017) malam.

MALANG, KOMPAS.com - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyinggung soal kelangkaan energi dunia saat menghadiri Nongkrong Gaul Bareng AHY oleh Muda-mudi Demokrat Jawa Timur di Kota Malang, Rabu (14/6/2017) malam.

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan, abad ke-21 merupakan abad yang penuh dengan perubahan. Tidak hanya dalam hal pengembangan teknologi, kondisi pangan dan energi juga mengalami perubahan.

Menurut dia, pada tahun tertentu di abad ke-21 ini, dunia akan mengalami kelangkaan energi.

"Bahan bakar minyak pada akhirnya akan habis," katanya.

AHY mengatakan, cadangan minyak dunia diperkirakan akan habis dalam waktu 42 tahun ke depan. Sementara itu, cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya akan cukup untuk 17 tahun ke depan.

"Oleh karena itu, jangan terlena dan lupa untuk mencari sumber energi alternatif yang terbarukan," ungkapnya.

(Baca juga: AHY Tegaskan Tak Maju di Pilkada Jateng, Jabar, atau Jatim)

Mantan calon gubernur DKI Jakarta 2017 itu mengatakan, kelangkaan energi yang melanda dunia bisa memicu konflik antar negara. Sebab sumber energi yang terbatas diperebutkan oleh manusia yang kian menyesaki bumi.

"Kita hidup di tengah-tengah 7,5 miliar penduduk dunia. Artinya bumi kita samakin sempit sesak. Bukan karena luas areanya saja tetapi karena sumber daya yang terbatas diperebutkan oleh semakin banyak manusia. Ini akan melahirkan berbagai bentuk konflik. Termasuk bisa melahirkan perang di antara negara," tuturnya.

Oleh karena itu, AHY menyebutkan, satu-satunya cara untuk menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat adalah dengan meningkatkan daya kompetisi.

Dia mengatakan, ada empat kekuatan nuklir dunia yang ketika bersinggungan akan melahirkan perang dunia ketiga.

Sementara itu, Indonesia memiliki posisi yang strategis diantara empat kekuatan dunia tersebut. Hanya saja, Indonesia sedang mengalami masalah dalam menjaga keutuhan berbangsa.

"Kita sendiri punya tantangan kesatuan. Tantangan integritas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

 

 

 

Kompas TV Siapkah AHY Terjun Ke Dunia Politik?




Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik
Editor : Caroline Damanik