PBNU: Bom Bunuh Diri dan Terorisme Bentuk Pemahaman Agama yang Sesat

Kamis, 25 Mei 2017 | 16:36 WIB

KOMPAS.com/ MOH NADLIR Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini Ketika Memberikan Keterangan Pers Terkait Bom Kampung Melayu di Kantor PBNU, Jakarta (25/5/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, mengatakan bahwa aksi teorisme yang terjadi di sejumlah negara dan termasuk di Indonesia adalah bentuk kesesatan pemahaman dalam beragama.

"Masih ada saja pemahaman yang berkembang di masyarakat dan kalangan umat beragama, cara-cara seperti bom bunuh diri itu bagian dari perjuangan atas nama agama," kata Said di kantor PBNU, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2017).

Padahal kata Said, agama telah sangat jelas melarang cara-cara kekerasan seperti itu dilakukan. Bahkan, tidak ada satupun agama di dunia yang membenarkan cara-cara seperi itu.

"Kami mengutuk keras dan mengecam segala tindakan kekerasan dan terorisme, apapun motifnya. Teror, kebencian, dan kekerasan atas nama agama bukanlah ciri Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Said.

Baca juga: Gugur akibat Bom Kampung Melayu, Bripda Ridho Dinaikkan Pangkatnya

PBNU kata Said pun mengucapkan bela sungkawa atas korban yang jatuh, baik yang meninggal dunia ataupun luka-luka. "Segala yang terjadi merupakan suratan takdir dan kita harus menerima dengan penuh kedewasaan, lapang dada, serta kesabaran," ujar Said.

PBNU, kata dia, juga mendorong aparat Kepolisian segera mengusut tuntas, motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.

"Radikalisme sudah sangat merajalela, diperlukan penanganan khusus yang intensif dari pelbagai pihak, utamanya aparat keamanan," kata Said.

"Kita percayakan penanganan sepenuhnya di tangan aparat keamanan. Kita mendukung aparat keamanan. Hentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh situasi ini," tutup Said.

Diketahui, dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam. Kejadian tersebut menewaskan dua orang terduga pelaku dan tiga orang anggota kepolisian yang sedang menjaga pawai obor.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk potongan tubuh yang diduga pelaku, panci, paku, hingga gotri. Sementara pelaku masih diselidiki aparat kepolisian.

 

Baca juga: Polisi Sudah Tahu Identitas Pelaku Bom Kampung Melayu

Dari ledakan tersebut, polisi mencatat ada tiga anggota kepolisian yang gugur dalam tugas. Selain itu, ada 6 anggota kepolisian yang mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit.

Dari warga sipil, ada 5 korban yang terluka. Mereka terdiri dari sopir Kopaja, mahasiswi, hingga karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Penulis : Moh. Nadlir
Editor : Amir Sodikin