Denny Tega Cabuli Anaknya karena Sering Nonton Video Paedofilia

Rabu, 24 Mei 2017 | 19:09 WIB

Kompas.com/Akhdi Martin Pratama AI alias Denny, tersangka kasus paedofil anak saat di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/5/2017).


JAKARTA, KOMPAS.com -
DI alias Denny (41), mengaku tega menyetubuhi anaknya, DAE (17) dan keponakannya, DAL (10), lantaran sering menonton video paedofilia. Adapun video tersebut dia sebut diperoleh dari grup WhatsApp paedofil.

Selain itu, Denny juga mengaku pernah menjadi korban pencabulan oleh temannya saat masih berusia tujuh tahun.

"Karena saya anu Pak, sering nonton video (paedofil) gitu Pak," ujar Denny, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/5/2017).

Denny mengaku menyesal telah berbuat asusila kepada anak dan keponakannya sendiri. Asisten manager perusahaan perkebunan sawit itu mengatakan, aksi bejatnya tersebut tak diketahui istrinya.

Kanit I Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol Joko menambahkan, dalam penangkapan terhadap Denny polisi menyita barang bukti berupa laptop dan handphone dan di dalamnya terdapat ribuan video paedofilia yang dia dapat dari grup internasional pecinta seks anak-anak.

"Dia koleksi di laptopnya 19.000 video paedofil, di HP-nya ada 7.000 video," kata Joko.

(baca: Denny Cabuli Anak dan Keponakannya Saat Istri Pergi ke Pasar)

Denny menyetubuhi anak dan keponakannya dengan disiarkan langsung melalui media sosial Skype. Tak hanya itu, dia juga membagikannya ke grup WhatsApp dan Telegram.

Pengungkapan kasus ini dilakukan setelah penyidik Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan patroli siber. Setelah itu, tim berkordinasi dengan US ICE Homeland Security.

Berdasarkan hasil penyelidikan, tim kepolisian berangkat ke kawasan Kembang Janggut, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, untuk menangkap Denny pada 6 Mei 2017.

Akibat ulahnya, Denny dijerat Pasal 4 ayat 1 Juncto Pasal 29 dan Pasal 6 Juncto Pasal 32 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 27 ayat 1 Juncto Pasal 45 ayat 1 Juncto Pasal 52 ayat 1 UU RI No 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 76 D Juncto Pasal 81 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman huluman maksimal 15 tahun penjara.

(baca: Ayah Ini Berbuat Asusila Terhadap Anak Sembari Live di "Skype")


Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Indra Akuntono