Kata Ahok soal Banjir di SMA 8

Kamis, 16 Februari 2017 | 20:48 WIB

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, saat memberikan keterangan di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu, (15/2/2017). Pendukung paslon nomor 2 memadati posko pemenangan Rumah Lembang Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku langsung menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk mengoperasikan pompa di SMA 8.

Sekolah unggulan yang berlokasi di Bukit Duri itu sempat terendam banjir kiriman dari hulu sungai Ciliwung, Kamis (16/2/2017) pagi.

"Kami langsung kirim pompa," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balai Kota DKI Jakarta.

(Baca juga: Ahok Sebut Titik Banjir di Jakarta Berkurang dan Lebih Cepat Surut)

Ahok mengatakan, kawasan di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung itu masih terendam banjir karena normalisasi belum terlaksana sepenuhnya.

Selain itu, tidak semua bagian sungai Ciliwung ditutup oleh dinding turap atau sheetpile. "Begitu diberesin (normalisasi), kan enggak masuk (terendam banjir)," kata Ahok.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan menyampaikan, SMA 8 terendam banjir sekitar 40 sentimeter pada Kamis pagi.

Hal itu disebabkan limpahan air dari Bendungan Katulampa yang sempat pada posisi siaga II pada Rabu (15/2/2017) pukul 21.00.

Meski demikian, lanjut dia, banjir di SMA 8 cepat surut. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menempatkan 5 pompa air di kawasan Kampung Pulo dan sekitarnya.

"Di sana ada pompa stationer 5 unit, mungkin akan ditambah lagi. Di sana masalahnya kesadaran warga soal (buang) sampah (ke kali) juga," kata Teguh.

(Baca juga: Langganan Banjir, Pihak SMAN 8 Jakarta Minta Lokasi Sekolah Dipindah)

Wilayah seperti Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidaracina, dan Kampung Melayu, sempat terendam banjir karena mendapat kiriman air dari hulu Sungai Ciliwung.

Kompas TV Banjir akhirnya surut setelah sempat meninggi hingga hampir 11 jam




Penulis : Kurnia Sari Aziza
Editor : Icha Rastika