Malaysia, Vietnam, dan Thailand Akan Terpukul Kebijakan Pajak Trump

Selasa, 7 Februari 2017 | 06:51 WIB

Brendan Smialowski / AFP Presiden AS Donald Trump

LONDON, KOMPAS.com - Rencana kebijakan pajak perbatasan yang diajukan Presiden AS Donald Trump dipandang dapat memberikan dampak radikal terhadap pola perdagangan global.

Ekonom Deutsche Bank AS Robin Winkler dan George Saravelos telah mengalkulasi jumlah negara yang terdampak perdagangannya dengan AS jika pajak perbatasan sebesar 20 persen diterapkan.

Jelas Meksiko adalah negara yang paling terdampak. Akan tetapi, Kanada dan beberapa negara Asia yang berbasis manufaktur seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand juga akan terpukul.

"Menurut pandangan kami, magnitudo kerusakan ini akan sangat luar biasa. Kami masih mempertimbangkan bahwa penyesuaian pajak perbatasan adalah salah satu risiko terhadap penguatan dollar AS dalam tahun mendatang," tulis Winkler dan Saravelos dalam laporannya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/2/2017).

Pajak perbatasan dikenakan atas barang-barang impor dengan tujuan untuk mempersempit defisit perdagangan dan membuat ekspor produk domestik AS lebih kompetitif.

Dampak terhadap negara lain yang melakukan perdagangan dengan AS dilihat dari seberapa elastis permintaan produk mereka di AS, makin tinggi elastisitasnya maka makin menderitalah negara itu.

Menurut kedua ekonom, program ini tak diragukan lagi bakal membantu membantu AS dalam memangkas defisit perdagangan dan kemungkinan ini akan sukses.

Selain itu, kebijakan itu juga bisa mengerek penguatan dollar AS. Winkler dan Saravelos mengungkapkan, nilai tukar dollar AS akan menguat karena peningkatan permintaan produk AS dan menurunnya permintaan produk impor.

Meski demikian, hal ini diyakini tak langsung terjadi dan tak semudah yang diprediksi.


Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bambang Priyo Jatmiko