Efek Negatif “Masuk Angin” di Mesin Diesel

Jumat, 6 Januari 2017 | 09:02 WIB

Stanly/Otomania Mesin diesel

Jakarta, KompasOtomotif – Penyakit “masuk angin” memang identik dengan mobil bermesin diesel lawas. Sementara gangguan seperti ini tidak berpengaruh pada mesin diesel modern (common rail), atau juga mobil bermesin bensin.

Buntarto dalam bukunya “Pintar Servis Mesin Diesel” menuliskan, kalau mesin yang mengalami masuk angin, mesin akan sulit dihidupkan. Kalaupun bisa hidup, rpm (putaran mesin/rotasi per menit) akan berkurang dan tenaganya akan sangat terasa turun.

Kondisi ini lantaran volume bahan bakar yang yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar tidak sesuai dengan kebutuhan mesin. Masuknya angin juga membuat tekanan injeksi bahan bakar akan melemah.

“Kondisi ini juga bisa membuat mesin jadi brebet. Bahkan untuk beberapa kasus, udara yang masuk tersebut membuat mesin susah start atau dihidupkan,” ujar Iwan Abdurahman, Repair Service Manager Workshop Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada KompasOtomotif, Kamis (5/1/2017).

Sebenarnya jika pemilik mobil sudah merasakan tanda-tanda seperti ini, sebaiknya segera periksakan mobil untuk segera diperbaiki. Buntarto menuliskan, walaupun efeknya tampak berat, tetapi masuk angin ini adalah masalah biasa dan ringan, serta mudah diatasi.

Berikut beberapa rekomendasi Buntarto, agar angin bisa keluar:

  1. Pastikan kalau solar di dalam tangki sudah penuh.
  2. Pastikan juga kalau selang-selang saluran tidak ada kebocoran.
  3. Kendorkan baut nepel angin-angin, pada tabung sedimeter.
  4. Pompa berulang-ulang, sampai terlihat bahan bakar diesel keluar bersama angin (bahan bakar diesel berbuih). Pompa terus sampai tidak lagi bercampur udara (berbuih).
  5. Kencangkan kembali nepel angin-angin, jika bahan bakal diesel sudah bersih dari udara.


Penulis : Ghulam Muhammad Nayazri
Editor : Agung Kurniawan