BPS: Penduduk Miskin Turun 250.000 Jiwa
Selasa, 3 Januari 2017 | 17:00 WIB
Kepala BPS SuharyantoBaca Juga
- BPS: Upah Buruh Tani November Naik 0,31 Persen
- BPS: Neraca Perdagangan November Surplus
- BPS: Neraca Perdangan Oktober 2016 Surplus 1,21 Miliar Dollar AS
- BPS: Upah Buruh Tani dan Bangunan Sudah Membaik
- BPS Harap Terpilihnya Trump Tidak Turunkan Ekspor Indonesia ke AS
- BPS Sebut "Ojek Online" Mampu Tekan Angka Pengangguran
- Sri Mulyani: Data BPS Kuartal III Bukti Denyut Ekonomi Memang Melemah
- BPS: Baru di Kuartal III 2016 Sektor Pertambangan Tumbuh
- BPS: Seluruh Sektor Industri Tumbuh Positif di Kuartal III 2016
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan. Berdasarkan catatan BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Sepetember 2016 turun menjadi 27,76 juta jiwa.
Kepala BPS, Suharyanto mengatakan, jumlah masyarakat miskin di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 250.000 jiwa dibandingkan Maret 2016.
"Turun 0,25 juta jiwa dari Maret 2016 sebesar 28,01 juta menjadi 27,76 juta pada September 2016," kata Suharyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Menurut Suharyanto, jika dilihat secara persentase, jumlah penduduk miskin di Indonesia per September lalu adalah sebesar 10,7 persen dari total penduduk Indonesia. Persentase ini menurun dibandingkan Maret 2016 lalu sebesar 10,86 persen.
"Jadi turun 0,16 poin," tutupnya.
Sekadar informasi, BPS telah merilis data indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi sepanjang Desember 2016 sebesar 0,42 persen.
Dari 82 kota IHK, tercatat terjadi inflasi pada 78 kota dan deflasi di 4 kota.
Inflasi tertinggi terdapat di daerah Lhokseumawe Aceh sebesar 2,25 persen dan terendah di daerah Padang Sidempuan dan Tembilahan sebesar 0,02 persen.
Sedangkan deflasi tertinggi terdapat di daerah Manado sebesar 1,52 persen.
| Penulis | : | Iwan Supriyatna |
| Editor | : | Aprillia Ika |
