Didik Nini Thowok Menari dengan Rasa

Senin, 19 Desember 2016 | 09:00 WIB

Kompas.com/Ika Fitriana Trie Utami, Dewa Bujana, Didik Nini Thowok, dan musisi Jaringan Kampung Nusantara memainkan alat musik "Dawai Karmawibangga" pada pembukaan Borobudur Culture Feast, di Borobudur, Sabtu (17/12/2016).

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepiawaian penari Didik Nini Thowok (62) dalam seni olah gerak tubuh tidak diragukan lagi.

Sudah tak terhitung prestasi dan karya seninya sehingga mengantarkannya menjadi salah satu seniman terbaik di Indonesia.

Didik tidak pernah main-main ketika membuat sebuat karya. Ia selalu memakai perasaannya, meresapi makna dan latar belakang cerita sebuah karya sebelum ditampilkan ke publik.

"Saya selalu memakai rasa setiap kali menari, apa yang saya dengar, saya rasakan, maka gerakan (tari) itu akan muncul sendiri, mengalir begitu," ujar Didik usai tampil di pembukaan Borobudur Culture Feast di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (17/12/2016).

Di Borobudur Culture Feast 2016 itu, ia menari diiringi musik etnik "Sound of Borobudur" yang dimainkan oleh Trie Utami, Dewa Budjana, dan seniman-seniman dari Jaringan Kampung Nusantara.

Mengenakan kostum putih sederhana dan wajah tanpa riasan sama sekali, Didik begitu cantik dan luwes dalam mengolah gerak tubuhnya.

"Persiapan tidak lama, tapi karena saya lihat konsepnya, saya dengar dan rasakan musiknya, gerakan tari langsung muncul begitu saja," ucapnya.

Dalam menciptakan gerakan tari Didik juga selalu melakukan proses penelitian dan pendalaman terlebih dahulu. Terlebih tema karya yang berkaitan dengan sejarah dan kebudayaan Indonesia.

"Ketika membuat karya saya musti penelitian dulu, tidak asal, enggak sekedar lihat di YouTube gitu," katanya

Seperti saat ini, Didik sedang melakukan penelitian tentang Candi Prambanan, Yogyakarta, untuk sebuah karya tarinya yang akan dipentaskan dalam waktu dekat.

Suatu saat nanti, seniman asal Yogyakarta ini juga akan melakukan hal yang sama di Candi Borobudur.


Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Kistyarini