Solar Tercampur Air, Ini Jawaban Pertamina

Selasa, 15 November 2016 | 18:19 WIB

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Petugas melayani pembeli bahan bakar minyak jenis baru, Pertalite, di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) hari ini mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp 8.400 per liter.

Jakarta, Otomania - Kasus Bio Solar Pertamina yang tercampur dengan air hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Langkah investigasi terus dijalankan hingga menyangkut sekala pendistribusian.

Wianda Pusponegeoro, Vice President Coporate Communication PT Pertamina (Persero), menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan SPBU terkait untuk proses penanganan tanki timbun yang tercampur air.

"Kami segera kosongkan dan membawa Bio Solar ke terminal BBM Plumpang untuk investigasi. Prosesnya mencangkup seluruh rantai pendistribusian dan masih berlanjut hingga hari ini untuk mengetahui penyebab adanya kandungan air tersebut," ucap Wianda dalam pesan singkatnya kepada Otomania, Selasa (15/11/2016).

Seluruh rantai yang dimaksud mencakup jalur dari kapal menuju terminal BBM, hingga pendistribusian ke SPBU. Menurutnya, setiap bahan bakar yang keluar dari terminal sudah lebih dahulu melewati tahap pengecekan sebelum akhirnya dikirim ke SPBU.

SPBU sendiri juga wajib melakukan pengecekan kembali sebelum bahan bakar tersebut masuk ke tangki timbun. "Apabila tidak sesuai spesifikasi, pihak SPBU wajib menolak dan meminta armada tangki kembali ke depot," kata Wianda.

Pertamina menghimbau agar masyarakat tidak khawatir karena BBM yang disalurkan Pertamina sudah memiliki standar. Bahkan pihaknya juga ikut membuka ruang agar aparat ikut serta melakukan investigasi terkait kasus ini.


Penulis : Stanly Ravel
Editor : Azwar Ferdian