JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Acha Septriasa mengaku pernah merasakan bogem mentah dari rekannya, aktor Dwi Sasono saat keduanya bermain dalam film Barakati.

"Saya sudah pernah ngerasain ditonjok Dwi Sasono," ucap Acha dalam jumpa pers film Barakati di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2016).

Pada film yang disutradarai oleh Monty Tiwa itu, Acha dan Dwi dituntut untuk melakukan adegan perkelahian. Di mana ada adegan Acha yang berlutut tak berdaya dan harus menerima pukulan bertubi-tubi dari Dwi.

Ternyata, dari lebih dari 10 kali pukulan itu, ada satu pukulan Dwi yang tak sengaja mengenai pipi dan pelipis Acha.

"Ditonjok sampai bengkak ha-ha-ha," kata Acha sambil tertawa dan memegang wajahnya.

"Acha enggak sengaja kena pukul saya he-he-he," timpal Dwi.

Namun, kejadian itu terjadi sudah lama, tepatnya dua tahun lalu ketika shooting film Barakati berlangsung antara Desember 2013 hingga Januari 2014. Acha menambahkan, dalam film itu ia berperan sebagai pemandu wisata bernama Wa Ambe di Buton, Sulawesi Tenggara. Karakter yang ia mainkan juga diceritakan memiliki keahlian belada diri silat Balaba khas Buton.

"Beladiri itu susah banget. Lawannya besar lagi kan, Dwi Sasono. Monty Tiwa pengin lebih kelihatan brantemnya. Natural, jadi tidak set... set... set menang," kata Acha.

Barakati menceritakan tentang arkeolog muda, Abdul Manan (Fedi Nuril), yang diminta untuk menerjemahkan beberapa kalimat dalam lontar abad ke-14 dari seorang jurnalis asal Inggris.

Ternyata kalimat itu adalah penggalan catatan Gajah Mada tentang ramalan Ratu Adil. Bersama rekan-rekannya, Abdul pun bertualang memecahkan misteri hari-hari terakhir Gajah Mada dan keberadaannya bersama prajurit Majapahit di tanah Sulawesi.

Barakati yang mengangkat kisah tentang jejak kerajaan Majapahit di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, diagendakan rilis pada Mei 2014 lalu. Namun, baru tahun ini film tersebut berkesempatan tayang tepat pada 10 November nanti.

Selain Acha, Barakati juga menghadirkan Fedi Nuril, Dwi Sasono, Tio Pakusadewo, Ninik L Karim, Ratna Riantiarno, dan Mario Irwinsyah.

---

Penulis	:	Andi Muttya Keteng Pangerang
Editor	:	Irfan Maullana