BI Yakin Pilpres AS Tak Banyak Pengaruhi Pergerakan Rupiah

Jumat, 7 Oktober 2016 | 16:02 WIB

shutterstock Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi penyelenggaraan pemilihan Presiden AS pada bulan November 2016 mendatang tidak memiliki dampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Namun demikian, bank sentral tetap memonitor kondisi yang ada terkait pilpres di Negeri Paman Sam.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengungkapkan, bagi BI kestabilan kurs sangat penting. Dengan demikian, importir dan eksportir akan lebih yakin menjual valasnya jika kurs stabil.

Akan tetapi, jika kurs bergejolak, baik melemah atau menguat terlalu cepat, maka kondisi ini tidak baik untuk transaksi ekspor dan impor. Sehingga, bank sentral akan terus memonitor kondisi yang dapat memicu kemungkinan kurs bergejolak.

"Bagaimana nanti pilpres (AS) kami monitor, apakah kalau Hillary (Clinton) menang ada dampaknya kepada dollar AS dan apakah kalau (Donald) Trump menang ada dampaknya kepada dollar AS. Intinya, BI akan ada di pasar kalau ada gejolak," ungkap Mirza di kantornya di Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Mirza mengungkapkan, seharusnya pesta demokrasi di AS tidak memberikan dampak kepada pergerakan rupiah. Sementara itu, kata dia, pasar pun terus melakukan penyesuaian sejalan dengan poling prapemilu yang terus dilakukan di AS.

"Harusnya tidak ada dampaknya. Kalaupun ada volatilitas, BI pasti ada di pasar," ujar Mirza.


Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bambang Priyo Jatmiko