Pemerintah Dorong Pertumbuhan Industri Plastik dan Karet

Selasa, 20 September 2016 | 21:19 WIB

Estu Suryowati/Kompas.com Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pidato kunci di Rakornas Kadin Indonesia Bidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan, di Jakarta, Selasa (20/9/2016).????

JAKARTA, KOMPAS.com - Prospek industri plastik dan karet di Indonesia cukup potensial untuk dikembangkan.

Sebab, sektor strategis ini dibutuhkan banyak industri dan memiliki variasi produk yang beragam.

”Potensi pengembangan industri ini terlihat dari konsumsi yang tinggi dan aplikasi yang luas untuk sektor industri lain seperti industri kemasan untuk makanan dan kosmetik, elektronik, otomotif, serta sektor lainnya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat Pameran Produk Industri Plastik dan Karet Hilir di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Atas hal itu, Kemenperin tengah fokus melakukan pengembangan industri plastik dan karet hilir sebagai sektor prioritas pada tahun 2015 sampai 2019 berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

”Kami terus berupaya meningkatkan daya saing industri ini melalui berbagai kebijakan strategis, khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perdagangan bebas dunia,” tutur Airlangga.

Menperin mengungkapkan, jumlah industri plastik saat ini mencapai 925 perusahaan dengan memproduksi berbagai macam produk plastik yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327 orang dan memiliki total produksi sebesar 4,68 juta ton.

“Permintaan produk plastik nasional mencapai 4,6 juta ton dan meningkat sebesar lima persen dalam lima tahun terakhir,” ujarnya.

Untuk memacu pengembangan industri plastik dalam negeri, Kementerian Perindustrian terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku impor serta mendorong peningkatan kualitas, kuantitas maupun spesifikasi produk yang dihasilkan.

Dukungan lain dari Kemenperin, yakni melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), fasilitasi promosi dan investasi, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), tata niaga impor, penguatan research and development (R&D) serta kebijakan lain yang mendukung peningkatan daya saing.

“Kami juga mendorong agar pelaku industri plastik nasional mampu bersinergi dan terintegrasi melalui kerja sama antar stakeholders sehingga produk plastik dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing di pasar internasional,” paparnya.


Penulis : Pramdia Arhando Julianto
Editor : M Fajar Marta